Page 82 - E-MODUL AFIFAH EDIT 14
P. 82
Darah mengalami penambahan asam, atau peningkatan konsentrasi ion H , gugus
+
karboksil COO mengikat ion H membentuk gugus –COOH. Ketika darah mengalami
+
–
penambahan basa atau peningkatan konsentrasi ion OH , gugus amino –NH3 akan
-
+
melepaskan ion H dan berubah menjadi gugus NH2. Ion H yang dilepaskan oleh
+
+
NH3 akan bereaksi dengan ion OH membentuk air dan pH tetap dalam keadaan seim-
–
+
bang yakni di sekitar 7,4.
4. Larutan Penyangga Hemoglobin (Hb)
Gambar 19. Darah berfungsi sebagai system transportasi dalam tubuh manusia yang
terdapat larutan penyangga untuk menjaga pH tetap 7,4
Seperti pada Gambar 15., dalam darah terdapat system penyangga yang berfungsi un-
tuk mempertahankan pH darah, antara lain asam bikarbonat, asam hemoglobin (HHb), dan
oksihemoglobin (HHbO2). Karbon dioksida terbentuk secara metabolik dalam jaringan
kemudian diangkut oleh darah sebagai ion bikarbonat dengan reaksi berikut.
CO2(aq) + H2O(l) + Hb (aq) Hb(aq) + HCO3 (aq)
H
-
-
Basa Asam
Ke paru-paru
pKa H2CO3 = 6,4
pH darah hampir konstan sekitar 7,4 oleh karena itu,
Perbandingan HCO3 dengan H2CO3 sekitar 20;1.
–
Dalam paru-paru, karbon dioksida dibebaskan oleh reaksi:
H
HCO3 (aq) + HHbO2(aq) bO2 (aq) + CO2(g) + H2O(l)
-
–
Ke Jaringan Dihembuskan pada saat proses pernapasan
75
Materi Larutan Penyangga