Page 14 - Modul 1 SD_Mata Pelajaran Koding dan Kecerdasan Artifisial pada Kurikulum Nasional
P. 14
Koding dan pemrograman adalah dua istilah yang saling terkait, namun keduanya
memiliki perbedaan sesuai dengan konteksnya. Koding merupakan proses mengkonversi
ide, keinginan, atau solusi menjadi instruksi yang dapat dipahami dan dijalankan oleh
sebuah komputer menggunakan bahasa pemrograman. Di sisi lain, pemrograman
mencakup semua siklus pengembangan perangkat lunak, mulai dari perencanaan,
analisis, desain, pengimplementasian, pengujian, hingga pemeliharaan sistem
(McConnell, 2004). Dengan kata lain, seluruh proses pemrograman mencakup koding,
tetapi tidak terbatas pada koding itu sendiri.
Koding dianggap sebagai pintu gerbang bagi peserta didik untuk memahami konsep-
konsep dasar pemrograman dan logika komputasi. Pengenalan koding dapat membantu
menyemai keterampilan berpikir kritis, kreatif, dan problem-solving yang esensial di era
digital saat ini. Dengan memahami relasi antara koding dan pemrograman, peserta didik
dapat menciptakan solusi inovatif untuk tantangan yang dihadapi.
Gambar 3. Koding Python menggunakan Visual Studio Code
Pembelajaran koding dapat dilakukan melalui berbagai metode, antara lain: plugged
coding yang memanfaatkan perangkat komputer dan perangkat lunak; unplugged coding
yang mengajarkan konsep pemrograman tanpa menggunakan komputer, melalui
aktivitas fisik, simulasi atau permainan; serta internet-based coding yang memungkinkan
pembelajaran melalui platform daring interaktif dengan koneksi internet (Resnick et al.,
14

