Page 18 - Materi Ajar Besaran dan Pengukuran
P. 18
Berbeda dengan mistar yang tidak memiliki skala nonius, jangka sorong selain
memiliki skala utama (SU) juga memiliki skala nonius (SN). Nilai skala terkecil
dari jangka sorong adalah 0,01 cm. Ketidakpastian pengukuran menggunakan
jangka sorong adalah setengah dari nilai skala terkecilnya yaitu 0,005 cm. Pada
gambar 2.7 ditunjukkan pengukuran diameter sebuah kelereng menggunakan
jangka sorong dengan 10 skala nonius. Cara membaca hasil pengukuran jangka
sorong tersebut adalah sebagai berikut.
1) Perhatikan angka pada skala
utama yang telah dilewati (di
kiri) angka 0 pada skala nonius.
Pada gambar 2.7 yang skalanya
diperbesar terlihat angka skala
utama yang dilewati angka 0
Gambar 2.7 Pengukuran diameter kelereng skala nonius adalah 2,5. Ini
menggunakan jangka sorong
(Sumber : ruangguru.com) berarti skala utama
menunjukkan 2,5 cm.
2) Perhatikan garis skala nonius yang segaris (berimpit) dengan garis skala
utama. Pada gambar 8. diperbesar terlihat garis ke-3 skala nonius yang segaris
dengan garis skala utama.
3) Hasil pengukuran diameter kelereng tersebut adalah
SU = 2,5 cm
SN = 3 × 0,01 cm = 0,03 cm
Hasil = SU + SN = 2,5 cm + 0,03 cm = 2,53 cm
Karena ketidakpastian jangka sorong adalah ∆x = 0,005 cm, maka sesuai
dengan aturan penulisan hasil pengukuran, harus dinyatakan dengan 3
desimal. Dengan demikian, = 2,530 cm dan hasil pengukuran diameter
dilaporkan seperti berikut.
Diameter kelereng = ± ∆ =(2,530 ± 0,005) cm.
BESARAN DAN PENGUKURAN 13