Page 26 - C:\Users\hp5cd\OneDrive\Documents\Flip PDF Professional\PRODUKKU TERCINTA (5)\
P. 26
pemahaman konsep
Berdasarkan letak geografisnya wilayah Indonesia dilewati oleh dua garis khayal,
yaitu Garis Wallace dan Garis Weber. Garis Wallace dirumuskan oleh Alfred Russel
Wallace yang merupakan ilmuwan asal Inggris yang melakukan riset dari tahun 1854
hingga 1862. Garis Weber dirumuskan oleh seorang ilmuwan sosial Jerman, Max Weber
pada tahun 1919. Kedua garis khayal ini menyebabkan terjadinya perbedaan wilayah
persebaran flora dan fauna di Indonesia.
Persebaran flora dan fauna bagian barat meliputi wilayah pulau Sumatera, Jawa dan
Kalimantan dan termasuk pada tipe asiatis. Flora dan fauna bagian tengah meliputi
wilayah Pulau Sulawesi dan Nusa tenggara dan termasuk tipe peralihan. Flora dan fauna
bagian timur meliputi wilayah Kepulauan maluku dan Papua dan termasuk tipe australis.
1. Persebaran Flora di Indonesia
a. Flora bagian barat (asiatis)
Flora Indonesia bagian barat sering disebut juga flora dataran sunda/flora asiatis,
karena flora di kawasan barat memiliki corak yang sama dengan flora Asia. Persebaran
flora di Indonesia bagian barat dipengaruhi oleh iklim tropis basah dan tropis musim. Ciri-
cirinya yaitu banyak pohon-pohon tinggi dan beranekaragam, tumbuhannya lebat dan
rapat, tumbuhan selalu hijau sepanjang tahun. Contohnya bunga bangkai raksasa, padma
raksasa, mangga kasturi, keruing, majegau, ramin, meranti, kayu ulin, cemara sumatera
dan anggrek hutan.
a. b. c.
Gambar 26. Flora Asiatis: a. Rafflesia Arnoldii, b. Mangga Kasturi, c. Anggrek Hutan
(Sianturi, 2023; Zubaidah, 2021; Karokaro, 2017)
POJOK BACO
Tiga kawasan flora dan fauna di
Indonesia: kawasan Indonesia bagian
barat (Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan
Bali), kawasan peralihan atau Wallace
(Sulawesi, Maluku, Sumbawa, Sumba,
Lombok, dan Timor), kawasan Indonesia
bagian timur (Papua dan pulau-pulau
kecil sekitarnya).
26