Page 39 - Modulpembelajarantaksonomisukma
P. 39
Hasil pengukuran salinitas di Perairan Desa Labota diperoleh kisaran salinitas
yang sama penelitian yaitu 0,3 PPM. Salinitas yang tidak terlalu tinggi ini
dikarenakan wilayah tersebut berada di bawah kendali pasang-surut. Hal ini
dikemukakan oleh Nontji (2005) bahwa fluktuasi salinitas di daerah intertidal secara
alamiah dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain yaitu pola sirkulasi air,
penguapan, curah hujan, dan debit aliran sungai. Kondisi tersebut memperlihatkan
bahwa kisaran salinitas tersebut masih mendukung kehidupan Gastropoda.
Menurut Nontji (2005) bahwa hewan-hewan yang tergolong dalam kelas
Gastropoda merupakan Molluska yang paling kaya akan jenis dan dapat dijumpai di
berbagai jenis lingkungan dalam bentuk yang telah menyesuaikan diri dengan
lingkungannya. Dijelaskan lebih lanjut oleh Romimohtarto dan Juwana (2001) bahwa
Mollusca khususnya yang tergolong dalam kelas Gastropoda memiliki kaki yang
besar dan lebar untuk merayap di batu ataupun mengeduk pasir sehingga lebih
mampu bertahan hidup pada substrat berpasir dan berbatu.
Adanya perbedaan komposisi jenis molusca pada setiap periode pengambilan
sampel penelitian dimungkinkan karena adanya akibat dari aktivitas manusia terhadap
pemanfaatan daerah pesisir yang memberikan tekanan terhadap perubahan
lingkungan dan menurunnya kualitas perairan dan diduga akan mempengaruhi
distribusi spesies-spesies yang hidup pada lokasi tersebut. Kenaikan dan penurunan
jumlah jenis Molusca yang ditemukan diduga karena adanya aktivitas penangkapan
yang tidak terkendali oleh nelayan serta dekatnya lokasi penelitian dengan Tambang
Nikel IMIP sehingga mengakibatkan penurunan jumlah jenis.
39 | t a k s o n o m i h e w a n