Page 13 - (Done) E-LKPD Berbasis HOTS Ak Keuangan Kurikulum 2013
P. 13

Untuk mengantisipasi adanya risiko piutang tak tertagih maka manajemen
                        IPCC melakukan penyisihan atau provisi terhadap nilai piutang yang jumlahnya di
                        tahun 2020 mengalami kenaikan menjadi Rp37,45 miliar dari tahun sebelumnya
                        hanya  sebesar  Rp10,23  miliar.  Investor  Relations  IPCC  Reza  Priyambada
                        menjelaskan tujuan dilakukannya pencadangan penyisihan ini ialah untuk menutupi
                        kemungkinan kerugian dari tidak tertagihnya piutang, khususnya pada nilai piutang
                        yang sudah lama umurnya.

                             Selain  itu,  IPCC  juga  melakukan  perbaikan  pada  metode  penagihan  atau
                        kolektabilitas  terhadap  munculnya  piutang  di  perseroan.  Pada  dasarnya,
                        sambungnya, nilai piutang di neraca diupayakan dapat terjaga agar nilainya sama
                        dengan nilai bersih yang dapat direalisasikan.
                             Oleh karena itu, Reza bilang agar nilai piutang dapat merepresentasikan nilai
                        bersih  yang  dapat  direalisasikan  maka  piutang  (sebagian  atau  seluruhnya)  yang
                        diperkirakan tidak dapat tertagih perlu disisihkan atau dicadangkan dari pos piutang
                        melalui  metode  pencadangan/penyisihan  piutang  tidak  tertagih  (allowance
                        method). Adapun cara tersebut ialah dengan melakukan estimasi besarnya piutang-
                        piutang yang tidak dapat tertagih dan menyajikan nilai estimasi tersebut sebagai
                        penyisihan piutang tidak tertagih, yang nantinya akan mengurangi  nilai  piutang
                        bruto.
                             Dalam  Laporan  Keuangan  IPCC,  telah  disampaikan  bahwa  nilai  piutang
                        usaha di tahun 2020 berdasarkan kategori umur Piutang ialah sebesar Rp103,09
                        miliar. Lalu, dikurangi dengan penyisihan penurunan nilai sebesar Rp37,45 miliar
                        sehingga didapatkan nilai piutang bersih ialah sebesar Rp65,64 miliar yang nilainya
                        lebih rendah 22,17% dibandingkan nilai piutang usaha pada 2019 sebesar Rp84,34
                        miliar.  Sementara  itu,  untuk  mengurangi  terjadinya  kembali  peningkatan  nilai
                        Piutang  tak  tertagih  maka  IPCC  juga  menerapkan  Metode  Penggunaan  Supply
                        Chain Financing (SCF) kepada para pengguna jasa.

                        Sumber : https://investasi.kontan.co.id/news/tekan-eksposure-piutang-tak-tertagih-
                        ipcc-perbaiki-kolektabilitas-piutang


                        Setelah memahami bacaan diatas,

                       1.  Apa yang dapat anda simpulkan?
                       2.  Bagaimana pendapat anda mengenai berita tersebut?



                                  https://bit.ly/Klik_To_Answer_Keli_1










                                                                   Akuntansi Keuangan dan Lembaga        4
   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18