Page 44 - Anak_Guo
P. 44

Kelima sahabat itu terkenal dengan anak yang rajin

          dan patuh kepada kedua orang tua mereka. Jelas saja
          mereka menjadi contoh anak-anak lainnya dalam hal itu.

          Setelah  mengerjakan  semua pekerjaan  rumah,  barulah
          mereka bisa berkumpul dan bermain bersama-sama.

             Jam telah menunjukkan  waktu untuk  berkumpul.
          Tampak warga  desa satu  per  satu  berduyun-duyun

          berjalan menuju sungai dekat Guo Torus untuk melakukan
          panen  ikan  larangan.  Di  ujung  jalan  tampak  Rafael,

          Aziz, dan Amid berjalan sembari tertawa entah apa yang
          ditertawakannya. Mereka membawa jaring dan tas rotan

          yang tergenggam di tangan.
             Kehebohan  itu terhenti karena  terdengar seruan

          seseorang yang memanggil mereka.
             “Hei, tunggu!” terdengar suara dari  salah satu rumah

          warga.
             Benar saja ternyata suara itu berasal dari sahabatnya

          yang bernama Azizah. Dia tengah menunggu Silvi untuk
          pergi bersama.

             “Ayo kita pergi!” jawab salah seorang di antara ketiga
          sahabatnya itu.











           36
           36
   39   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49