Page 55 - E-MODUL MANAJEMEN INVESTASI DAN PASAR MODAL.
P. 55
kebutuhan dari calon pembeli. Selain itu, jika ingin menjual properti harus
bersabar dan jangan terburu-buru, karena jika terburu-buru kemungkinan harus
menjualnya dengan harga rendah dan akan menyebabkan kerugian.
b. Investasi Padat Modal
Investasi properti merupakan investasi yang memerlukan modal yang besar
atau biasa disebut dengan investasi padat modal (Capital Intensive). Semua
investasi memang memerlukan modal untuk memulainya, namun modal
tersebut tidak sebesar pada investasi properti. Dan perlu melakukan renovasi
atau melakukan perbaikan-perbaikan lainnya terlebih dahulu sesuai dengan
permintaan pasar dan biaya perbaikannya pasti besar pula. Pada dasarnya
dalam investasi properti kita mengetahui bahwa semakin besar modal yang
diinvestasikan, maka semakin besar pula hasil yang akan didapatkan.
c. Biaya Transaksi dan Perawatan yang Tinggi
Investor atau pemilik properti tidak dapat membiarkan properti tersebut
dalam keadaan yang tidak baik, mereka harus melakukan pemeliharaan dan
perawatan properti agar nilai properti semakin meningkat. Biaya-biaya
tersebut tidak lah sedikit, untuk melakukan perawatan properti diperlukan dana
yang cukup besar. Selain biaya perawatan dan pemeliharaan yang besar, pada
bisnis properti juga harus menyediakan biaya-biaya lainnya seperti biaya
operasional dan biaya transaksi yang tidak sedikit juga. Dalam investasi
properti, untuk transaksi jual belinya akan dikenakan biaya untuk pajak, antara
lain Pajak Penghasilan (PPh) sebesar 5% yang dikenakan bagi penjual dan Bea
Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) sebesar 5% yang
dikenakan bagi pembeli.
d. Ketidak pastian Kondisi Pasar
Pasar properti sangat dipengaruhi oleh kondisi ekonomi suatu negara. Harga
jual dari properti juga akan dipengaruhi oleh naik turunnya kondisi ekonomi
Manajemen investasi dan pasar modal | Materi Reksadana Dan Investasi Lainnya 49