Page 71 - Komunikasi, Advokasi dan Fasilitasi STBM
P. 71
b. Tehnik Bertanya
materi ini kita bersama akan melihat dan teknik bertanya untuk Fasilitasi
STBM Semoga rekan - rekan tetap menjaga semangatnya
Agar proses fasilitasi berhasil, fasilitator harus mempersiapkan segala
sesuatunya dengan matang. Sebagai acuan dalam diskusi penting
dilakukan untuk membuat daftar pertanyaan kunci supaya proses diskusi
tidak melebar kemana-mana. Dalam pelaksanaan juga perlu diperhatikan
karakteristik peserta supaya kita dapat mengatasi peserta-peserta yang
‘sulit’ (dominan, diam saja, ngobrol sendiri dan sebagainya).
Anggapan banyak pihak, keterampilan yang paling dibutuhkan untuk
memfasilitasi adalah “pandai berbicara” padahal keterampilan yang sangat
penting dimiliki oleh seorang fasilitator adalah mendengarkan dan
bertanya. Bertanya adalah keterampilan yang mutlak harus dikuasai oleh
fasilitator, karena hakekat dari fasilitasi dan komunikasi partisipatif adalah
menggali dengan pertanyaan-pengalaman peserta dan membantu proses
agar peserta bisa menganalisa sendiri masalah-masalah yang dihadapi
dan menemukan jalan pemecahannya. Tidak jarang ditemui, biasanya
terjadi pada fasilitator pemula, fasilitator panik dan bukannya menggali
pemahaman peserta akan tetapi malah menyimpulkan dan berceramah
berdasarkan pengetahuannya dengan mengatasnamakan pengalaman
belajar para peserta. Di lain pihak fasilitator juga seiringkali tidak sabar
untuk “menunggu” peserta berpikir dan mendengarkan peserta dalam
mengungkapkan isi pikirannya.
Agar peserta bisa mengungkapkan isi pikirannya, dan fasilitator
konsentrasi mendengarkan yang diungkapkan peserta maka kita perlu
dibantu oleh beberapa pertanyaan. Pertanyaan itu akan membuat peserta
lain dan kita lebih mengerti makna yang ingin diungkapkan oleh si
pembicara.
66