Page 67 - Modul - Branding Rumah Sakit
P. 67

4.  Komponen yang membentuk brand image (citra merek)
                                Faktor lingkungan dan personal sebagai awal terbentuknya suatu citra merek,

                           karena  faktor  lingkungan  dan  personal  mempengaruhi  persepsi  seseorang.  Faktor
                           lingkungan  yang  dapat  mempengaruhi  adalah  atribut-atribut  teknis  yang  ada  pada

                           suatu p roduk dimana faktor ini dapat dikontrol oleh produsen, selain itu juga sosial

                           budaya termasuk dalam faktor ini. Faktor personal adalah kesiapan mental konsumen
                           untuk melakukan proses persepsi, pengalaman konsumen sendiri, mood, kebutuhan

                           serta  motivasi  konsumen.  Citra  merupakan  produk  akhir  dari  sikap  awal  dan
                           pengetahuan  yang  terbentuk  lewat  proses  pengulangan  yang  dinamis  karena

                           pengalaman.

                                Citra merek merupakan asosiasi dari semua informasi yang tersedia mengenai
                           produk, jasa, dan perusahaan dari merek yang dimaksud. Informasi ini didapat dari

                           dua cara, yang pertama melalui pengalaman konsumen secara langsung yang terdiri
                           dari kepuasan fungsional dan kepuasan emosional.

                                Menurut Nguyen dan Leblanc (2002) mengatakan terdapat lima dimensi untuk
                           mengukur brand image melalui corporate image (citra perusahaan) yaitu:

                           a.  Corporate  identity  (identitas  perusahaan).  Pada  monograph  didalam  Chinese

                               Corporate Identity, Peter Peverelli mengusulkan suatu definisi yang baru tentang
                               identitas  perusahaan  yaitu  cara  atau  usaha  para  ”aktor  korporasi”  untuk

                               menampilkan perusahaan/golongan agar mereka bisa dipertimbangkan didalam
                               interaksi sosial yang berkelanjutan dengan para aktor lain dalam konteks yang

                               spesifik, meliputi persamaan persepsi tentang realitas, ways to do thing, perilaku

                               yang terikat. Identitas perusahaan dapat diartikan sebagai sekumpulan pengertian
                               dimana perusahaan membolehkan dirinya untuk diketahui dari awal hingga akhir

                               dimana perusahaan membolehkan seseorang untuk menggambarkan, mengingat,
                               dan  menghubungkan  suatu  hal  terhadap  perusahaan  tersebut.  Nguyen  dan

                               LeBlanc (2002) mengatakan corporate identity terdiri dari nama, logo, features

                               (produk), harga, dan kuantitas serta kualitas advertasing (promosi).
                                    Nama (Brand name)





                                                             56
   62   63   64   65   66   67   68   69   70   71   72