Page 12 - MODUL UNIVERSAL HEALTH COVERAGE
P. 12

memiskinkan masyarakat berdasarkan pengeluaran out-of-pocket untuk

                                  kesehatan
                                      Terkait  dengan  perlindungan  3 inancial,  lebih  dari  13  juta

                               masyarakat  membelanjakan  lebih  dari  10  persen  dari  total  konsumsi

                               mereka  untuk  perawatan  kesehatan.  Hampir  2,5  juta  masyarakat
                               membelanjakan  lebih  dari  25  persen  dari  total  konsumsi  mereka  untuk

                               perawatan kesehatan. Sehingga dapat dikatakan bahwa pengeluran out-of-
                               pocket  untuk  perawatan  kesehatan  di  Indonesia  masih 3inancia  tinggi.

                               Selain  itu  ditemukan  bahwa  terdapat  0,22  persen,  0,74  persen  dan  0,41

                               persen  dari  total  penduduk  Indonesia  yang  mengalami  pemiskinan
                               dikarenakan  pengeluraran  out-of-pocket  untuk  perawatan  kesehatan

                               berdasarkan US$1.90 garis kemiskinan per kapita per hari, US$3.10 garis
                               kemiskinan per capita per hari dan garis kemiskinan per kapita per bulan,

                               secara berurutan.
                                      Ada  lima  hal  yang  menjadi  catatan  penting.  Pertama,  community

                               awareness  terhadap  fasilitas  kesehatan  yang  disediakan  oleh  pemerintah

                               masih  kurang.  Hal  ini  dapat  dilihat  dari  nilai  indeks  pada  3 inancial
                               skrining  untuk  kanker  serviks  yang  hanya  mencapai  9  secara  nasional.

                               Kedua,  tingginya  prefelansi  merokok  dan  pola  hidup  tidak  sehat
                               mempunyai  kontribusi  yang  yang  signifikan  terhadap  rendahnya  indeks

                               pada  dimensi  penyakit  tidak  menular.  Ketiga,  pengeluaran  out-of-pocket

                               untuk  perawatan  kesehatan  di  Indonesia  masih  tinggi  sehingga
                               menghambat upaya dalam menyediakan perlindungan 3inancial. Keempat,

                               provinsi di pulau Jawa dan bagian barat Indonesia cenderung mempunyai
                               nilai  indeks  cakupan  layanan  UHC  yang  lebih  tinggi  jika  dibandingkan

                               dengan  daerah  lainnya.  Hal  ini  menunjukkan  adanya  ketimpangan  di

                               antara  provinsi-provinsi  tersebut.  Distribusi  tenaga  kerja  kesehatan  dan
                               terbatasnya  infrastruktur  di  daerah-daerah  miskin  perlu  untuk  segera

                               diatasi  untuk  mempercepat  capaian  UHC  di  Indonesia.  Terakhir,
                               ditemukan  bahwa  ada  kecendrungan  dimana  provinsi  dengan  indeks

                                                               3
   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17