Page 55 - Modul Antropollogi Kesehatan
P. 55
4) Kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga
lebih banyak diperoleh warga kota dari pada warga desa
5) Interaksi yang terjadi lebih banyak terjadi berdasarkan pada faktor
kepentingan daripada faktor pribadi
6) Pembagian waktu yang lebih teliti dan sangat penting, untuk dapat
mengejar kebutuhan individu
7) Perubahan-perubahan sosial tampak dengan nyata di kota-kota,
sebab kota biasanya terbuka dalam menerima pengaruh dari luar.
Kompleksitas kota dan perkotaan secara umum dapat dilihat dari empat
aspek, yakni:
a. Fisik kewilayahan
Di wilayah perkotaan telah tersedia sarana dan prasarana yang lebih
lengkap. Bentuk bangunan kantor dan sejenisnya menyesuaikan
dengan keterbatasan lahan, maka penggunaan lahan di wilayah
perkotaan menjadi sangat efisien
b. Aspek kependudukan
Pendudukan perkotaan secara kuantitatif lebih besar dan terkonsentrasi
pada wilayah terbatas dengan tingkat heterogenitas yang tinggi, baik
dalam etnisitas, kemampuan ekonomi dan mata pencaharian
c. Aspek hubungan social
Di antara penduduk warga kota umumnya dicirikan dengan hubungan
yang impersonal, cenderung individualistik, terasa adanya pengkotak-
kotakan dan orientasi pada pragmatism
d. Aspek kehidupan ekonomi:
Lebih jauh masyarakat perkotaan menunjukan indikasi berkembangnya
diferensiasi dalam berbagai sector kehidupannya. Adanya pembagian
kerja lewat spesialisasi kerja. Kegiatan ekonomi yang mengarah dari
pola agraris menuju non agraris (jasa). Terbentuknya struktur social
budaya baru yakni dengan kelas social yang terbagi dalam kelas sosial
atas, menengah dan bawah; Perilaku individu dalam
45