Page 65 - Modul Antropollogi Kesehatan
P. 65

terjadi akibat terjadinya perbedaan kepercayaan atau keyakinan antara

                                  anggota kebudayaan yang satu dengan yang lainnya.
                               d.  Guncangan  kebudayaan  (cultural  shock),  yaitu  proses  guncangan

                                  kebudayaan sebagai akibat terjadinya perpindahan secara tiba-tiba dari

                                  satu  kebudayaan  ke  kebudayaan  lainnya.  Ada  empat  tahap  yang
                                  membentuk siklus cultural shock, yaitu: (1) tahap inkubasi, yaitu tahap

                                  pengenalan  terhadap  budaya  baru,  (2)  tahap  kritis,  ditandai  dengan
                                  suatu perasaan dendam; pada saat ini terjadi korban cultural shock, (3)

                                  tahap kesembuhan, yaitu proses melampaui tahap kedua, hidup dengan

                                  damai,  dan  (4)  tahap  penyesuaian  diri;  pada  saat  ini  orang  sudah
                                  membanggakan sesuatu yang dilihat dan dirasakan dalam kondisi yang

                                  baru itu; sementara itu rasa cemas dalam dirinya sudah berlalu.
                                  Menurut  G.M.  Foster  (1973),  aspek  budaya  dapat  mempengaruhi

                             kesehatan antara lain:
                              a. Pengaruh  tradisi,  ada  beberapa  tradisi  didalam  masyarakat  yang  dapat

                                berpengaruh negatif terhadap kesehatan masyarakat.

                              b. Sikap fatalistis. Hal lain adalah sikap fatalistis yang juga mempengaruhi
                                perilaku  kesehatan.  Contoh:  Beberapa  anggota  masyarakat  dikalangan

                                kelompok tertentu  (Fanatik) yang beragama islam  percaya bahwa anak
                                adalah  titipan  Tuhan,  dan  sakit  atau  mati  adalah  takdir,  sehingga

                                masyarakat  kurang  berusaha  untuk  segera  mencari  pertolongan

                                pengobatan bagi anaknya yang sakit.
                              c. Sikap  ethnosentris.  Sikap  yang  memandang  kebudayaan  sendiri  yang

                                paling baik jika dibandingkan dengan kebudayaan pihak lain.
                              d. Pengaruh  perasaan  bangga  pada  statusnya.  Contoh:  Dalam  upaya

                                perbaikan gizi, disuatu daerah pedesaan tertentu, menolak untuk makan

                                daun  singkong  walaupun  mereka  tahu  kandungan  vitaminnya  tinggi.
                                Setelah diselidiki ternyata masyarakat bernaggapan daun singkong hanya

                                pantas untuk makanan kambing, dan mereka menolaknya karena status
                                mereka tidak dapat disamakan dengan kambing.

                                                              55
   60   61   62   63   64   65   66   67   68   69   70