Page 14 - kisah pahlawan
P. 14

Ratusan  ribu  orang  menangis,                 Lahir  di  Yogyakarta  pada  12  April
          bersedih,      dan      berduyun-duyun        1912,  Sri  Sultan  sejak  kanak-kanak
          mengantar      ke   Imogiri,   Kompleks       mendapatkan        pendidikan      bercorak
          Pemakaman  Raja-raja  Mataram,  pada
          Oktober 1988. Tak sedikit dari mereka         Belanda.  Bahkan,  selepas  tamat  dari
          meratap  ingin  melihat  wajah  Sultan        Algemeene  Middelbare  School  (AMS)  di
          Hamengku  Buwono  IX  yang  mangkat           Bandung,  ia  melanjutkan  studi  di
          pada    2    Oktober     tahun    itu   di    Faculteit  Indologie  Universiteit  Leiden,
          Washington DC, Amerika Serikat.               Belanda. Meski begitu, ia tak tercerabut
                                                        dari  akarnya.  Saat  pulang  ke  Indonesia
                Sri  Sultan  yang  bernama  asli        dan     diangkat     sebagai     sultan,   ia
          Bendoro  Raden  Mas  Dorodjatun               menegaskan  bahwa  dirinya  tetaplah
          memang  memiliki  tempat  tersendiri          seorang Jawa.
          di  hati  rakyat  Yogyakarta,  bahkan
          Indonesia.  Ia  dikenal  sebagai  sultan
          yang demokratis, merakyat, dan setia              Sejak  Indonesia  merdeka,  Sri  Sultan
          kepada  Negara  Kesatuan  Republik            ditetapkan  sebagai  Gubernur  Daerah
          Indonesia.                                    Istimewa  Yogyakarta.  Selain  itu,  ia  pun
                                                        beberapa kali diangkat sebagai menteri.
                                                        Antara  lain  menteri  negara  dalam
            Naik takhta pada 18 Maret 1940, ia          Kabinet  Syahrir  III  dan  Kabinet  Hatta,
          terlibat  langsung  dalam  pergulatan         deputi  perdana  menteri  dalam  Kabinet
          negeri  ini  dalam  memperjuangkan            Natsir,  menteri  pertahanan  di  Kabinet
          kemerdekaan  dari  penjajah  Belanda          Wilopo,     serta   menteri     koordinator
          dan  Jepang.  Peran  besar  Sri  Sultan       bidang ekonomi, keuangan, dan industri
          antara  lain  saat  menjadikan  keraton       Kabinet      Ampera.       Puncaknya,       ia
          sebagai benteng persembunyian para
          pejuang  yang  bertempur  melawan             menduduki  kursi  wakil  presiden  pada
          tentara  Belanda.  Ia  juga  sempat           1972– 1978.
          menyerahkan  cek  senilai  enam  juta
          gulden  pada  1948  bagi  kepentingan
          Republik Indonesia.






                                                                                                    11
   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19