Page 21 - Kelompok 1
P. 21
Rangkuman
Amina dapat dikelompokkan dalam alkilamina dan arilamina. Amin
diklasifikasikan berdasarkan jumlah substituen organik yang terikat pada
nitrogen yaitu amina primer (R-NH ), amina sekunder (R NH), dan amina
2
2
tersier (R N).
3
Tata nama senyawa amina mengikuti aturan-aturan sebagai berikut.
1. Amina sederhana diberi nama berdasarkan sistem gugus fungsional.
2. Senyawa yang mempunyai dua gugus amina diberi nama dengan
akhiran diamina dari alkana induknya dengan pemberian angka yang
sesuai.
3. Untuk amina yang mempunyai substituen yang sejenis maka
penamaannya dengan memberi awalan di atau tri pada senyawa alkil
yang diikuti dengan akhiran amina.
4. Amina yang memiliki gugus fungsi lebih dari satu dan memiliki
prioritas tata nama yang lebih tinggi maka -NH diberi nama menjadi
2
amino.
5. Jika atom N mengikat 4 gugus hidrokarbon akan bermuatan positif
dan dikenal sebagai ion ammonium kuartener.
6. Senyawa yang mengandung gugus -NH pada cincin benzena
2
dinamakan sebagai derivat anilin.
7. Senyawa siklik dimana satu atom C atau lebih diganti dengan atom
nitrogen, diberi nama khusus sebagai heterosiklik amin.
Amina membentuk ikatan hidrogen, namun lebih lemah jika
dibandingkan dengan ikatan hidrogen yang dibentuk oleh oksigen,
Karena ikatan hidrogen nya yang lemah sehingga titik didihnya lebih
rendah jika dibandingkan dengan senyawa yang memiliki ikatan
hidrogen yang kuat intramolekulnya, namun lebih tinggi dibandingkan
dengan senyawa yang tidak memiliki ikatan hidrogen dengan berat
molekul yang sama.
21