Page 41 - Ayat-ayat api
P. 41

Ayat-Ayat Api









                 KELERENG



                   Kalah main, kelerengku tinggal lima butir. Aku anak
                 laki-laki, tidak boleh menangis, kata Ibu. Kupungut
                 kelereng itu satu demi satu, kumasukkan ke saku. Di
                 jalan pulang, selalu kuraba-raba sebab khawatir kalau-kalau
                 ada yang terjatuh dari lubang kantung celanaku.
                   Ketika mau belajar, selesai makan malam, kudapati
                 kelerengku berkurang satu. Kutaruh semua yang sisa
                 di atas meja, tak ada lagi yang bulat sempurna sebab
                 seharian berbenturan dengan sesamanya, tetapi di mana
                 gerangan kelerengku yang belimbing, yang warnanya
                 biru? Aku anak laki-laki, tidak berhak menangis, kata
                 Ibu.
                   Aku boleh saja tak peduli, tetapi kelerengku yang
                 lain—yang bintik-bintik, yang belimbing coklat, yang
                 susu, dan yang loreng merah hijau—akan selalu bertanya
                 padaku di mana gerangan temannya yang satu itu. Itu
                 sebabnya aku harus mencarinya, tetapi ke mana aku tak
                 tahu.




       www.facebook.com/indonesiapustaka                                31
   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45   46