Page 25 - modul elektronik "Ayo Menelusuri Puisi"
P. 25

f. Imaji Olfaktori (Penciuman)



                        Definisi: Menggambarkan sesuatu yang dapat dicium oleh hidung.



                        Contoh: "Aroma kopi segar memenuhi ruangan."




             g. Imaji Termal (Suhu)



                        Definisi:  Menggambarkan  sesuatu  yang  berkaitan  dengan  suhu  atau



                        temperatur.



                        Contoh: "Hembusan angin dingin menerpa wajahnya di pagi hari."



             h. Imaji Organik (Sensasi dalam tubuh)




                        Definisi:  Menggambarkan  sensasi  dalam  tubuh,  seperti  lapar,  sakit,



                        atau lelah.



                        Contoh: "Perutnya keroncongan karena belum makan seharian."




             4) Kata Konkret



             Kata  konkret  merupakan  bentuk  kata  yang  bisa  ditangkap  oleh  indera



             manusia  sehingga  menimbulkan  imaji.  Kata-kata  yang  dipakai



             umumnyaberbentuk kiasan (imajinatif), misalnya penggunaan kata “salju”



             untuk menjelaskan kebekuan jiwa.




             5) Gaya Bahasa/Majas



             Gaya bahasa merupakan penggunaan bahasa yang bisa menimbulkan efek



             dan  konotasi  tertentu  dengan  bahasa  figuratif  sehingga  mengandung




             banyak makna. Gaya bahasa ini bisa disebut juga dengan majas.



             a. Majas Perbandingan



                        Simile (Perumpamaan): Membandingkan dua hal yang berbeda secara



                        eksplisit  dengan  kata  penghubung  seperti  "seperti",  "ibarat",  "bak".



                        Contoh: "Wajahnya berseri seperti matahari pagi."




                        Metafora: Membandingkan dua hal yang berbeda secara implisit tanpa



                        kata penghubung. Contoh: "Dia adalah bintang kelas."



                        Personifikasi: Memberikan sifat-sifat manusia kepada benda mati atau




                        abstrak. Contoh: "Angin berbisik di telinga."



                        Hiperbola:  Mengungkapkan  sesuatu  dengan  cara  melebih-lebihkan



                        kenyataan. Contoh: "Aku menunggu seribu tahun."



             b. Majas Pertentangan



                        Antitesis:  Menggunakan  kata-kata  yang  berlawanan  dalam  satu




                        kalimat. Contoh: "Kecil besar, tua muda, semua datang ke pesta."



                        Paradoks: Mengungkapkan dua hal yang bertentangan tetapi memiliki



                        kebenaran  di  dalamnya.  Contoh:  "Diamnya  lebih  nyaring  daripada




                        suaranya."



                        Litotes:  Mengungkapkan  sesuatu  dengan  cara  merendahkan  diri.



                        Contoh: "Rumah sederhana ini adalah istana bagi kami."



                                                                                                                                                                                                      21
   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30