Page 57 - E-MODUL INTERAKTIF BERBASIS STUDI KASUS SEL
P. 57
Gambar 11. Eksositosis
Sumber: Alberts, B., et al. (2014)
Wawasan Biologi
Ketika sel tumbuhan ditempatkan dalam larutan garam
terkonsentrasi (hipertonik), sel akan kehilangan air dan tekanan
turgor, sehingga menyebabkan sel menjadi lemah dan tumbuhan
layu. Kehilangan air yang lebih banyak dapat menyebabkan
plasmolisis, yaitu protoplasma sel terkelupas dari dinding sel. Jika
kehilangan air terus berlanjut, dapat terjadi cytorrhysis, yaitu
runtuhnya seluruh dinding sel. Meskipun tidak ada mekanisme
untuk mencegah kehilangan air berlebihan, plasmolisis dapat
dibalikkan dengan menempatkan sel dalam larutan hipotonik.
Plasmolisis hanya terjadi pada kondisi ekstrim dan jarang terjadi di alam. Biasanya terjadi di
laboratorium dengan meletakkan sel pada larutan bersalinitas tinggi atau larutan gula untuk
menyebabkan ekosmosis, seringkali menggunakan tanaman Elodea atau sel epidermal bawang
yang memiliki pigmen warna sehingga proses dapat diamati dengan jelas. Pada sel hewan,
fenomena serupa disebut krenasi, yaitu kontraksi atau pembentukan noktah tidak normal di
sekitar pinggir sel akibat kehilangan air melalui osmosis. Krenasi terjadi karena lingkungan
hipertonik yang menyebabkan sel mengecil.
I
54
Pengembangan E-Modul Berbasis Studi Kasus

