Page 24 - ELKPD BAKTERI AMELIA PUTRI RAMLI
P. 24
LKPD ELEKTRONIK INTERAKTIF BAKTERI FASE E SMA/MA
Akan tetapi, sel bakteri dapat mengalami plasmolisis jika berada dalam
lingkungan yang hipertonis (tekanan osmotik lebih tinggi). Hal inilah yang
menyebabkan bakteri akan mati jika berada pada larutan yang pekat,
misalnya mengandung banyak garam atau banyak gula. Dinding sel bakteri
tersusun dari senyawa peptidoglikan. Peptidoglikan adalah suatu polimer
yang terdiri atas gula yang berikatan dengan polipeptida pendek. Ketebalan
lapisan peptidoglikan yang dimiliki bakteri bervariasi. Ketebalan lapisan ini
berpengaruh terhadap respons pewarnaan, yang dapat digunakan dalam
penggolongan bakteri, yaitu bakteri Gram positif dan bakteri Gram negatif.
Dinding sel pada Eubacteria mengandung peptidoglikan, sedangkan dinding
sel pada Archaebacteria tidak mengandung peptidoglikan.
2. Kapsul
Kapsul merupakan lapisan terluar dari bakteri yang menyelimuti
dinding sel. Ketebalan lapisan tersebut bervariasi pada berbagai jenis
bakteri. Lapisan yang tebal disebut kapsul, sedangkan jika lapisannya tipis
disebut lapisan lendir. Bakteri yang hidup parasit pada organisme lain dan
bersifat patogen (penyebab penyakit) pada umumnya memiliki kapsul,
sedangkan bakteri saproba (mendapatkan makanan dari sisa organisme)
biasanya memiliki lapisan lendir. Oleh karena itu, makanan yang
terkontaminasi bakteri jenis ini biasanya akan terlihat berlendir. Kapsul atau
lapisan lendir berupa senyawa kental dan lengket yang disekresikan oleh
bakteri. Kapsul tersusun dari glikoprotein (senyawa campuran antara
glikogen dan protein), sedangkan lapisan lendir tersusun dari air dan
polisakarida. Kapsul dan lapisan lendir berfungsi sebagai pelindung,
menjaga sel agar tidak kekeringan dan membantu pelekatan dengan sel
bakteri lain atau pada substrat.
8

