Page 28 - Sejarah Nasional Indonesia
P. 28
manusia pada zaman batu, dan (4) kehidupan manusia pada masa
perundagian. Sehingga, keseluruhan aspek tersebut memberikan
gambaran yang komprehensif tentang perjalanan panjang evolusi
dan kehidupan manusia sejak awal mula hingga memasuki peradaban
yang lebih maju.
Memahami kehidupan masyarakat pra-sejarah dapat
memberikan wawasan tentang kehidupan di masa lampau,
mengontekstualisasikannya untuk masa kini, serta menjadi dasar
untuk memprediksi masa depan. Bayangkan masa ketika kehidupan
manusia masih sangat sederhana, di mana mereka sepenuhnya
bergantung pada alam. Pada masa itu, manusia belum mampu
menuliskan kisah hidupnya, sehingga pengetahuan kita saat ini
berasal dari jejak-jejak yang mereka tinggalkan, seperti alat-alat batu,
lukisan di dinding gua, dan fosil-fosil yang ditemukan oleh para
arkeolog. Jejak-jejak ini tidak hanya memberikan gambaran tentang
cara hidup mereka, tetapi juga mengungkapkan perkembangan
teknologi, kepercayaan, dan adaptasi mereka terhadap lingkungan
seiring berjalannya waktu
Menurut Syafei (2020) Jika didasarkan pada kemampuan
teknologi berdasarkan beberapa alat yang ditinggalkan, maka
perodisasi masyarakat pra-sejarah dapat dibagi menjadi berbagai
tahap zaman batu, yang terdiri dari paleolitikum, mesolitikum, dan
neolitikum. Penyebutan “zaman batu” merujuk pada kenyataan
bahwa sebagian besar hasil kebudayaan pada periode ini dibuat dari
batu, mulai dari yang sederhana dan kasar hingga yang lebih halus
dan terampil. Perbedaan dalam tingkat kesederhanaan dan
kekasaran peralatan ini mencerminkan usia alat tersebut. Semakin
sederhana dan kasar alatnya, maka dapat dipastikan berasal dari
periode yang lebih tua. Sebaliknya, semakin halus dan terampil
peralatannya, semakin muda usia alat tersebut. Secara umum, zaman
Suharni Suddin, S.Pd., M.Pd. 19

