Page 2 - Biografi Ir. Soekarno
P. 2
Soekarno, Rachmawati Soekarno Putri, Sukmawati Soekarno Putri, Taufan Soekarno Putra,
Bayu Soekarno putra, Totok Suryawan, Kartika Dewi Soekarno, Ayu Gembirowati, Rukmini
Soekarno, dan Guntur Soekarno Putra.
Soekarna dan Masa Kecilnya
Masa kecil Soekarno tidak tinggal bersama orang tuanya di Blitar, melainkan tinggal
bersama kakeknya Raden Hardjokromodan istrinya Sukarmini di Tulungagung (Jawa Timur).
Setelah menamatkan sekolah di Hoogere Burger School, (sekolah dimana ayahnya mengajar)
beliau berpindah ke rumah H.O.S Tjokroaminoto yang tak lain merupakan sahabat ayah
Soekarno. H.O.S Tjokroaminoto merupakan tokoh pendiri organisasi islam, yaitu Sarekat
Islam (SI). Dari sinilah Soekarno berkenalan dengan tokoh-tokoh pemimpin SI, seperti H.
Agus Salim, Alimin, Musso, Darsono, dan Abdul Muis. Sungguhpun begitu beliau tidak turut
dan organisasi dan pergerakat Serikat Islam melainkan bergabung dengan organisasi yang
disebut Tri Koro Dharmo, suatu organisasi bentukan Budi Utomo yang kemudian berubah
menjadi Jong Java (Pemuda Jawa) pada tahun 1918.
Bakatnya yang begitu hebat berdiplomasi sudah terlihat dari kecil. Saat masih muda,
Soekarno mulai belajar untuk berpidato dan berpolitik. Beliau belajar berpidato di depan
cermin di kamarnya. Melalui kegemarannya berlatih pidato tersebutlah Bung Karno
kemudian tumbuh menjadi sosok yang begitu berwibawa dan hebat berpidato. orator yang
mampu menghipnotis pendengarnya (Public Speaking yang Powerful).
Setelah Bung Karno lulus dari Technische Hoge School atau sekarang menjadi ITB,
beliau mendirikan kelompok belajar (Algemeene Studie Club) yang merupakan cikal bakal
berdirinya PNI (Partai Nasional Indonesia). Partai Nasional Indonesia ini mempunyai tujuan
yang kuat yaitu mengusir para penjajah dan mewujudkan kemerdekaan yang sangat dicita-
citakan oleh bangsa Indonesia.
Pendidikan Ir. Soekarno
Dalam biografi Soekarno, diketahui riwayat pendidikannya. Soekarno dalam riwayat
hidupnya beliau dikenal sebagai pribadi yang sangat cerdas dalam membangun tata kota,
terutama ibukota Indonesia saat ini, DKI Jakarta. Hal itu dapat dibuktikan dengan banyaknya
monumen yang tersebar di beberapa wilayah Jakarta yang telah menjadi landmark kota
Jakarta itu sendiri. Dibalik kecerdasannya, inilah riwayat pendidikan yang tercatat di dalam
sejarah Soekarno: Pendidikan Sekolah Dasar EIS (Eerste Inlande School) di Mojokerto.
Pendidikan Sekolah Dasar ELS (Europeesche Lagere School), Mojokerto (1911). Hoogere
Burger School (HBS), Surabaya (1911-1915). Technische Hoge School, Bandung (1920).
Fakta menarik dari kecerdasan Soekarno adalah beliau memiliki kemampuan menguasai 7
bahasa asing. Mulai dari bahasa Inggris, Perancis, Jerman, Belanda, Arab, Cina dan bahasa
Latin. Ini buktiin kalo Soekarno adalah seorang pemimpin yang hebat. Karna ga semua
pemimpin negara lain bisa nguasain banyak bahasa asing.

