Page 48 - SPH - 19 Mar 2025
        P. 48
     Gamet dan Gametogenesis
                        Gamet adalah sel reproduksi yang  berperan dalam perkembangbiakan secara
                  seksual dan bersifat haploid (n), yang berarti hanya memiliki setengah dari jumlah
                  kromosom organisme induknya. Saat terjadi fertilisasi, dua gamet dari individu jantan
                  dan betina akan bergabung membentuk zigot yang bersifat diploid (2n). Pada manusia
                  dan hewan tingkat tinggi, terdapat dua jenis gamet, yaitu sperma (spermatozoa) pada
                  laki-laki dan ovum (sel telur) pada perempuan. Proses pembentukan gamet disebut
                  gametogenesis,  yang  berlangsung  di  dalam  organ  reproduksi  atau  gonad  melalui
                  pembelahan  meiosis.  Meiosis  berperan  dalam  mengurangi  jumlah  kromosom
                  menjadi setengahnya serta memungkinkan terjadinya diferensiasi sel sehingga gamet
                  yang  dihasilkan  matang  dan  siap  untuk  fertilisasi.  Gametogenesis  pada  laki-laki
                  disebut spermatogenesis, yang terjadi di testis, sedangkan pada perempuan disebut
                  oogenesis,  yang  berlangsung  di  ovarium.  Secara  umum,  gametogenesis  memiliki
                  peran  penting  dalam  menghasilkan  gamet  haploid  agar  jumlah  kromosom  tetap
                  sesuai dengan spesiesnya, menjaga variasi genetik melalui rekombinasi genetik dalam
                  meiosis,  serta  menjamin  kelangsungan  spesies  dengan  memungkinkan  terjadinya
                  reproduksi.
                  Asal-Usul Gamet
                        Gamet berasal dari sel induk gamet (gonosit) yang berkembang di dalam gonad
                  melalui serangkaian tahapan awal yang penting dalam pembentukan gamet. Tahap
                  pertama adalah Migrasi Sel Germinal Primordial (SGP), di mana sel-sel ini berasal
                  dari kantung kuning telur (yolk sac) selama perkembangan embrio dan bermigrasi
                  menuju gonad (testis pada laki-laki dan ovarium pada perempuan) dengan bantuan
                  sinyal kimia tertentu. Migrasi yang tidak sempurna dapat menyebabkan gangguan
                  perkembangan gonad atau infertilitas.
                        Tahap  berikutnya  adalah  Proliferasi  SGP,  di  mana  sel  germinal  mengalami
                  pembelahan mitosis untuk memperbanyak jumlahnya setelah mencapai gonad. Pada
                  laki-laki, sel-sel ini berkembang menjadi spermatogonia, sedangkan pada perempuan
                  menjadi oogonia. Proliferasi ini penting untuk memastikan ketersediaan jumlah sel
                  yyinduk gamet yang cukup untuk mendukung proses gametogenesis lebih lanjut.
                                                             36
     	
