Page 51 - SPH - 19 Mar 2025
P. 51

memiliki jumlah kromosom diploid (2n) dan mengandung materi genetik lengkap

                  yang  nantinya  akan  mengalami  reduksi  kromosom  dalam  tahap  meiosis  untuk

                  menghasilkan sperma haploid (n).

                        Spermatositogenesis merupakan tahap penting dalam spermatogenesis karena

                  memastikan produksi sel-sel baru secara terus-menerus. Proses ini dikendalikan oleh

                  berbagai  faktor,  termasuk  pengaruh  hormon  FSH  (Follicle-Stimulating  Hormone)

                  yang  merangsang  sel  Sertoli  untuk  menyediakan  dukungan  nutrisi  dan  faktor
                  pertumbuhan  bagi  spermatogonia  yang  berkembang.  Dengan  adanya  tahap  ini,

                  spermatogenesis dapat berlangsung secara berkesinambungan dan memungkinkan

                  produksi sperma dalam jumlah yang cukup untuk fertilisasi.




























                                  Gambar 2.2 Spermatogenesis pada tubulus seminiferus

                  2. Meiosis

                        Tahap  meiosis  merupakan  proses  pembelahan  sel  yang  bertujuan  untuk
                  mengurangi jumlah kromosom dari diploid (2n) menjadi haploid (n). Tahap ini terjadi

                  setelah  spermatosit  primer  terbentuk  melalui  spermatositogenesis.  Meiosis  dalam

                  spermatogenesis terdiri dari dua pembelahan sel berturut-turut, yaitu Meiosis I dan

                  Meiosis II, yang menghasilkan empat spermatid haploid dari satu spermatosit primer.

                  Meiosis I: Pembentukan Spermatosit Sekunder


                        Pada  tahap  Meiosis  I,  spermatosit  primer  yang  memiliki  jumlah  kromosom

                  diploid  (2n)  mengalami  pembelahan  pertama.  Pada  fase  ini  terjadi  rekombinasi





                                                             39
   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55   56