Page 54 - SPH - 19 Mar 2025
P. 54
dan kapasitas fertilisasi. Setelah pematangan di epididimis selesai, spermatozoa siap
untuk diejakulasikan dan berpartisipasi dalam fertilisasi.
Peranan Hormon dalam Proses Spermatogenesis
Gambar 2.4. Peranan hormon dalam proses spermatogenesis
Spermatogenesis adalah proses pembentukan sperma yang berlangsung di
tubulus seminiferus dalam testis. Proses ini dikendalikan oleh berbagai hormon yang
bekerja secara sinergis. Gonadotropin-Releasing Hormone (GnRH), yang
dihasilkan oleh hipotalamus, berfungsi merangsang kelenjar pituitari untuk
melepaskan Follicle-Stimulating Hormone (FSH) dan Luteinizing Hormone
(LH). FSH berperan dalam merangsang sel Sertoli di testis untuk mendukung
perkembangan spermatogonia menjadi sperma yang matang. Sementara itu, LH
merangsang sel Leydig untuk memproduksi testosteron, hormon utama yang
berperan dalam pematangan sperma serta mempertahankan lingkungan yang
mendukung spermatogenesis. Kombinasi kerja hormon-hormon ini memastikan
produksi sperma yang optimal dalam sistem reproduksi pria.
Oogenesis
Oogenesis adalah proses pembentukan gamet betina (ovum) yang berlangsung
di dalam ovarium dan terjadi pada hewan betina. Proses ini memiliki tahapan yang
secara umum mirip dengan spermatogenesis, terutama dalam hal pembelahan
meiosis dan distribusi kromosom. Namun, terdapat perbedaan mendasar antara
42