Page 56 - SPH - 19 Mar 2025
P. 56

Sel  telur  (ovum)  memiliki  peran  penting  dalam  perkembangan  awal  embrio

                  karena tidak hanya membawa materi genetik, tetapi juga menyediakan nutrisi yang
                  dibutuhkan untuk pertumbuhan sebelum embrio dapat memperoleh makanan dari

                  sumber  eksternal.  Oosit  yang  dihasilkan  oleh  ovarium  mengandung  berbagai  zat

                  esensial,  termasuk  protein  yang  berperan  dalam  metabolisme  dan  pengaturan

                  perkembangan embrio. Pada vertebrata, yolk atau kuning telur merupakan sumber
                  utama nutrisi bagi embrio yang sedang berkembang. Yolk ini disintesis di hati dan

                  disirkulasikan ke ovarium melalui aliran darah sebelum akhirnya ditransfer ke dalam

                  oosit oleh sel-sel folikel melalui mikrovili di permukaan oosit.


                        Selain  yolk,  substansi  lain  yang  terakumulasi  dalam  oosit  adalah  glikogen
                  sebagai sumber energi cepat dan lipid yang berfungsi sebagai penyusun membran

                  serta cadangan energi jangka panjang. Jumlah yolk dalam ovum bervariasi tergantung

                  pada  strategi  perkembangan  spesies.  Pada  mamalia  seperti  manusia,  ovum

                  mengandung sedikit yolk  karena embrio  memperoleh  nutrisi dari plasenta selama
                  kehamilan. Sebaliknya, pada amfibi dan burung, yang embrionya berkembang di luar

                  tubuh  induk,  ovum  mengandung  lebih  banyak  yolk  sebagai  satu-satunya  sumber

                  makanan bagi embrio hingga dapat bertahan sendiri. Perbedaan kandungan yolk ini

                  juga memengaruhi pola pembelahan sel pada awal perkembangan embrio. Mamalia
                  mengalami  pembelahan  holoblastik  karena  jumlah  yolk  yang  sedikit,  sementara

                  burung  mengalami pembelahan  meroblastik  karena yolk yang  besar  menghambat

                  pembelahan  di  seluruh  sel.  Dengan  demikian,  ovum  tidak  hanya  menjadi  tempat

                  penyatuan  gamet  jantan  dan  betina,  tetapi  juga  memiliki  peran  penting  dalam
                  menyediakan  nutrisi  dan  mengontrol  perkembangan  awal  embrio  sesuai  dengan

                  strategi reproduksi spesiesnya.


                        Oosit sebagai suatu sel  memiliki struktur yang terdiri dari membran plasma,

                  ooplasma, dan inti sel. Selama proses pertumbuhan oosit, berbagai bahan ditimbun
                  dalam ooplasma, sehingga membentuk pola organisasi tertentu pada sel telur. Salah

                  satu pola utama dalam sel telur adalah polaritas telur, yaitu pembentukan dua kutub

                  yang berlawanan. Inti sel telur biasanya terletak lebih dekat pada salah satu kutub

                  yang disebut kutub animal, yang berfungsi sebagai pusat aktivitas seluler dan tempat



                                                             44
   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60   61