Page 3 - Latihan Tugas
P. 3

4.  Gejala Kusta


                         Gejala utama kusta, yaitu bercak perubahan warna menjadi lebih putih dan lesi di
                    kulit berbentuk benjolan yang tidak hilang setelah beberapa minggu atau lebih. Lesi kuit

                    juga disertai gejala kebas pada bagian tersebut dan kelemahan otot.

                         Penyakit kusta juga bisa menyebabkan gejala lain pada kulit. Kondisi ini bergantung

                    dari pertumbuhan bakteri itu sendiri, dan jenis-jenis kusta akan mempengaruhi bagaimana

                    kita mengobatinya.

                    a.  Tuberkuloid

                        Jenis  kusta  yang  paling  ringan.  Orang  dengan  tipe  ini  hanya  memiliki  satu  atau
                        beberapa bercak datar berwarna pucat (kusta paucibacillary) disingkat PB. Daerah

                        kulit  yang  terkena  bisa  mati  rasa  karena  kerusakan  saraf  di  bawahnya.  Kusta
                        tuberkuloid kurang menular dari jenis-jenis lainnya.

                    b.  Lepromatosa

                        Jenis kusta yang lebih parah. Pengidap kusta jenis ini akan memiliki benjolan luas di
                        kulit dan ruam (kusta multibasiler), mengalami mati rasa, dan kelemahan otot. Selain

                        itu,  hidung,  ginjal,  dan  organ  reproduksi  laki-laki  juga  dapat  terpengaruh.  Kusta

                        lepromatosa lebih menular dari kusta tuberkuloid.
                    c.  Borderline

                        Pada tipe ini, seseorang memiliki gejala gabungan dari kusta jenis tuberkuloid dan
                        jenis lepromatosa.




                5.  Diagnosis Kusta


                      Dokter dapat meminta pemeriksaan sebagai berikut:


                      a.  Pemeriksaan bakterioskopik dibuat dari kerokan jaringan kulit di beberapa tempat,
                         diperiksa di bawah mikroskop untuk melihat adanya bakteri Lepra.

                      b.  Pemeriksaan histopatologis bertujuan untuk melihat perubahan jaringan dikarenakan
                         infeksi.

                      c.  Pemeriksaan serologis didasarkan atas terbentuknya antibodi pada tubuh seseorang
                         akibat infeksi.

                      d.  Selain mengidentifikasi tiga tanda utama (lesi kulit yang mati rasa, penebalan saraf

                         tepi, dan hasil bakterioskopik positif) dokter dapat menegakkan diagnosis.
   1   2   3   4   5