Page 4 - M9. PHBM Agroforestri
P. 4

SINOPSIS











                                      Sebagai  akibat  kondisi  perekonomian  masyarakat  di  sekitar  hutan
                                      yang  tergolong  rendah  telah    mendorong  masyarakat  untuk
                                      membuka kawasan pertanian di kawasan hutan, sehingga terjadilah
                                      alih fungsi lahan menjadi tanamansemusim yang meningkatkan resiko

                                      penurunan  kualitas  lingkungan.  Adanya  kejadian  tersebut  telah
                                      mendorong  pemerintah  melalui  kementrian  Lingkungan  Hidup  dan
                                      Kehutanan,  untuk  mengimplementasikan  program  Pemberdayaan
                                      Masyarakat  atau  program  Pengelolaan  Hutan  berbasis  Masyarakat

                                      (PHBM).  Program  ini  telah  dilakukan  di  berbagai  Negara  dengan
                                      istilah  yang  berbeda  namun  konsep  yang  sama.  Indonesia  sendiri
                                      hanya mengadaptasi dan menjadi satu dari berbagai konsep yang ada.
                                      Akibat  latar  belakang  kerusakan  hutan  di  Indonesia  yang  terus

                                      meningkat telah mendorong gerakan dari Perhutani yang melibatkan
                                      masyarakat  untuk  pengelolaan  hutan  agar  tujuan  dan  sasaran
                                      pengelolaan       hutan     dapat     tercapai.     Melalui     SK     Nomor
                                      136/Kpts/Dir/2001 program PHBM dilahirkan sebagai langkah awal

                                      upaya  Perhutani  dalam  melestarikan  hutan  bersama  masyarakat
                                      untuk  jangka  panjang.  Selanjutnya  ada  upaya    penyempurnaan
                                      program  PHBM  melalui  SK  268/Kpts/Dir/2007.  Suatu  sistem
                                      pengelolaan Sumber Daya Hutan (SDH) dengan pola kolaborasi yang

                                      bersinergi antara Perhutani dan Masyarakat Desa Hutan (MDH) atau
                                      stakeholders  dalam  upaya  mencapai  keberlanjutan  fungsi  dan
                                      manfaat  SDH  (Sumber  Daya  Hutan)  yang  optimal  dan  peningkatan
                                      Indeks  Pembangunan  Manusia  (IPM)  yang  bersifat  fleksibel,

                                      partisipatif dan akomodatif. Pengelolaan Hutan bersama masyarakat
                                      sekitar  hutan  merupakan  salah  satu  kunci  dalam  mencapai  hutan
                                      lestari dan masyarakat mandiri. Kata kuncinya adalah bersama-sama
                                      stakeholder  sharing  modal  dan  keuntungan  serta  melaksanakan

                                      kewajiban dalam pengelolaan hutan.
                                       Isi modul pembelajaran agroforestri ini difokuskan pada  bagaimana
                                      Perhutani  bersama  masyarakat  desa  hutan  bersinergi  mencapai
                                      peningkatan Indeks Pembangunan Manusia di Kawasan hutan. Untuk

                                      itu  materi  ini  diharapkan  dapat  mengarahkan  dosen  dalam
                                      memfasilitasi  mahasiswa  untuk  belajar  agroforestri  secara  mandiri,
                                      baik  dari  pemilihan  methoda  belajar  maupun  isi  materi  yang
                                      dibutuhkan sesuai dengan sub-capaian pembelajaran yang diinginkan.

                                      Semoga bermanfaat.


      UNIVERSITAS BRAWIJAYA                                                                    HALAMAN 02
   1   2   3   4   5   6   7   8   9