Page 8 - Cerpen Surabaya Bukan Kenangan
P. 8
bersama dengan temannya. Agar saat tampil di depan kelas
tidak merasa canggung.
“Din, sini…sini lho”, ajak Ulfa. “Iya, siaaap”, jawab
Dinda sambil berjalan menuju ke bangku Ulfa dan di
samping Ulfa sudah duduk sahabat Dinda yang lain yaitu
Hesti.
“Eh fa, gimana ni aku nggak bisa baca puisinya. Kamu
tahu kan aku paling nggak bisa kalau disuruh tampil di depan
kelas apalagi harus pakai ekspresi lagi bacanya. Lengkap
sudah, penderitaanku.”keluh Dinda kepada kedua
sahabatnya.
“Tenang Din, aku ajarin kamu deh. Walaupun aq
sebenarnya juga nggak bisa-bisa amat sih. hihihihihiiii”
Sahut Ulfa dengan tertawa kecil.
“Semangat Dinda, kita semua juga sama masih
belajar. Jadi kita harus
berusaha ya!” tegas Hesti
untuk kedua sahabatnya
sambil mengayunkan
tangannya ke atas dan
4