Page 12 - Modul Sistem Pertahanan Tubuh - Annasha Agtiviana
P. 12
Limfosit T berasal dari progenitor sumsum tulang yang berpindah ke
timus untuk pematangan, seleksi, dan dilanjutkan ke perifer. Sel yang
berpindah tersebut sering disebut dengan sel T atau timosit. Pada awal
kehidupan, Sebagian besar sel T yaitu sel naïve dan sel treg dilepas oleh
timus ke dalam sirkulasi. Selama tahap perkembangan, sel naïve tersebut
berperan dalam proteksi terhadap patogen, sedangkan sel treg berperan
untuk mengembangkan toleransi terhadap antigen yang tidak berbahaya
serta membentuk cadangan sel T memori jangka panjang.
Limfosit T terbagi menjadi dua subset utama berdasarkan fungsinya,
yaitu sel bersifat sitotoksik atau T cytotoxic yang berfungsi sebagai
pembunuh dan pembantu (T helper). Selain itu juga terdapat subset yang
berperan untuk pengatur atau T regulator atau disebut T suppressor. Fungsi
dari subset sel T adalah sebagai berikut:
a. Sel T cytotoxic CD8⁺
Merupakan sel efektor yang berguna untuk membunuh sel yang
terinfeksi virus secara langsung. Sel ini memiliki protein permukaan sel
CD8⁺. Sel ini membunuh targetnya dengan melepaskan granula sitotoksik
ke dalam sek target. Sel ini juga dapat mengenali antigen spesifik seperti
fragmen virus yang berikatan dengan molekul MHC kelas I.
b. Sel T helper (Th) CD4⁺
Merupakan sel efektor yang berguna untuk mendiferensiasi menjadi
banyak subtype yang berbeda, seperti sel Th1, Th2, Th17, TfH, dan sel Treg.
Interaksi CD4 dengan antigen berikatan dengan MHC kelas II pada
permukaan PAC akan mengaktifkan sel Th. Fungsi dari sel T CD4⁺ juga
untuk mengaktifkan sel imunlain, melepaskan sitokin, dan membantu sel B
memproduksi antibody, membantu membentuk mengaktifkan serta
mengatur respon imun adaptif.
c. Sel T regulator (Treg)
Merupakan populasi sel T lain yang berperan mengontrol respon,
dimana berperan untuk mengeliminasi mikroorganisme asing, dan
mencegah sel imun untuk bereaksi dan memberikan respon terhadap sel
6