Page 50 - E-Modul Strategi Pembelajaran
P. 50
d. Menghasilkan Produk/Karya dan Memamerkannya
SPBM menuntut siswa untuk menghasilkanproduk tertentu
dalam bentuk karya nyata atau artefak dan peragaan
yangmenjelaskan atau mewakili bentuk penyelesaian masalah
yang mereka temukan.
e. Kolaborasi
SPBM dicirikan oleh siswa yang bekerja satu sama dengan
yang lainnya, paling sering secara berpasangan atau
dalamkelompok kecil dengan tujuan:
1) Membantu siswa mengembangkan keterampilan berfikir dan
keterampilan pemecahan masalah
2) belajar peranan orang dewasa yang autentik
3) menjadi pebelajar yang mandiri.
3. Prinsip Penggunaan SPBM
Penerapan SPBM didukung oleh lingkungan belajar yang
konstruktivistik. Lingkungan belajar konstruktivistik mencakup
beberapa faktor yaitu (Jonassen dalam Reigeluth (Ed), 1999:218):
kasus-kasus berhubungan, fleksibelitas kognisi, sumber-sumber
informasi, cognitive tools, pemodelan yang dinamis, percakapan dan
kolaborasi, dan dukungan sosial dan kontekstual.
a. Kasus-kasus Berhubungan
Kasus-kasus berhubungan dapat membantu siswa belajar
mengidentifikasi akar masalah atau sumber masalah utama yang
berdampak pada munculnya masalah yang lain. Kegiatan belajar
seperti itu dapat membantu peserta didik meningkatkan
kemampuan berpikir kritis yang sangat berguna dalam kehidupan
sehari-hari serta membantu peserta didik untuk memahami pokok-
pokok permasalahan secara implisit.
b. Fleksibilitas Kognisi
Fleksibilitas kognisi merepresentasi materi pokok dalam
upaya memahami kompleksitas yang berkaitan dengan domain
45