Page 21 - SBK KELAS 8 BAB 6 DAN 7_Neat
P. 21

Mengenal Tokoh Pantomim


                         Jemek Supardi menekuni bidang pantomim hingga dia merasa bahwa
                      pantomim adalah bagian dari hidupnya. Menurut Jemek, di Indonesia
                      ini belum ada orang yang secara konsisten menekuni bidang tersebut.
                      Pria kelahiran Yogyakarta, 14 Maret 1953 ini semula menekuni
                      teater tetapi kemudian dia merasa ada kekurangan dalam dirinya untuk
                      mendalami bidang tersebut, terutama dalam hal menghapal naskah. Ia
                      pun lantas menjatuhkan pilihan pada seni pantomim yang lebih meng-
                      andalkan gerak tubuh. Pantomim telah ditekuni selama kurang lebih
                      tiga puluh tahun.
                         Sepanjang  waktu  itu,  tidak  terbersit  pikirannya  berpindah  profesi
                      demi memegang teguh prinsip dan konsis tensinya pada pilihan hidup,
                      yakni berpantomim. Jemek menempuh pendidikan dasarnya hingga ber-
                      akhir di SMSR. Selanjutnya, ia lebih fokus pada dunia teater, ter uta ma
                      pantomim. Keahlian itu ia dapatkan sendiri atau belajar secara otodidak.
                      Ia  menciptakan  seni  dalam  bahasa  gerak  berdasarkan  imajinasi nya.
                      Tidak ada tokoh yang memberi ilmu tentang pantomim kepada Jemek.
                      Karya seni pantomim Jemek Supardi biasanya dibawakan tunggal
                      dan  ko lektif.  Selama  35  berkesenian  banyak  karya  telah  di lahirkan,
                      antara    lain:   Sketsa-

                      sketsa  Kecil  (1 9 7 9 ),  Dokter
                      Bedah  (1981),  Perjalanan
                      hidup dalam gerak (1982),

                      Jemek   dan Laboratori-
                      um,  Jemek   dan teklek,
                      Jemek  dan Katak,  Jemek
                      dan Pematung, Arwah Pak
                      Wongso, Perahu Nabi Nuh
                      (1984),   Lingkar-lingkar,
                      Air, Sedia Payung Sesudah
                      Hujan,  Adam  dan Hawa,
                      Terminal-terminal,  Ma-
                      nusia Batu (1986), Kepyoh
                      (1987),  Patung  selamat
                      datang,    Pengalaman
                      Pertama,  Balada  Tukang
                      beca,  Halusinasi,  Stasiun,






         108
                       SMP/MTs Kelas VIII
   16   17   18   19   20   21   22