Page 205 - Pribadi dan martabat Buya Hamka isi set2 170109.indd
P. 205

Pribadi dan Martabat Buya Hamka
             http://pustaka-indo.blogspot.com
                 di komplek Istana Merdeka. Beberapa  orang pemimpin
                 Islam terkemuka diundang ambil bagian dalam Konferensi
                 itu, antara lain Moh. Natsir, Prof. Dr. Rasyidi, K.H. Fakih
                 Prawoto Mangkusasmito, dan Hamka. Pihak Kristen dan
                 Katholik diwakili oleh pemuka-pemukanya pula, antara lain
                 T.B. Simatupang, Tambunan, S.H., Kasimo, dan Harry Chan.

                     Tentulah Pemerintah yang memprakarsai musyawarah
                 itu meng inginkan terciptanya kerukunan umat beragama
                 dalam memulai pembangunan Orde Baru, dan pemerintah
                 pun telah menyiap kan sebuah piagam yang direncanakan
                 akan ditanda tangani oleh para musyawarah. Pejabat Presiden
                 berkenan membuka musyawarah itu, dari pihak pemerintah
                 Mayjen Alamsyah yang waktu itu menjadi Sekretaris Pribadi
                 Presiden dengan aktif mengikutinya. Salah satu isi piagam,
                 ialah mengatur kode etik penyebaran agama yang dikatakan
                 bahwa dalam penyebaran agama hendaklah orang yang sudah
                 menganut sesuatu agama tidak dijadikan sasaran propagan da
                 agama lain.
                     Islam menerima rumusan itu. Moh. Natsir menggunakan
                 istilah “Modus Vivendi”, dan K.H. Fakih Usman mengatakan
                 perlunya kode etik demi kesatuan bangsa. Akan tetapi, pihak
                 Kristen meno laknya dengan keras karena mereka beralasan
                 bahwa aturan semacam itu adalah pelanggaran terhadap
                 hak-hak asasi manusia. Menurut jalan mereka, penyebaran
                 agama kepada umat yang belum memeluk agama Kristen
                 termasuk umat Islam adalah tugas suci yang tak perlu diatur.
                 Karena kerasnya tolakan itu, musyawarah itupun gagal,
                 “closing ceremony” yang telah dipersiapkan oleh pemerintah
                 dilaksanakan, musyawarah bubar begitu saja.




                 188                                          pustaka-indo.blogspot.com





                                                                         1/13/2017   6:18:55 PM
         Pribadi dan martabat Buya Hamka isi set2 170109.indd   188
         Pribadi dan martabat Buya Hamka isi set2 170109.indd   188      1/13/2017   6:18:55 PM
   200   201   202   203   204   205   206   207   208   209   210