Page 348 - Pribadi dan martabat Buya Hamka isi set2 170109.indd
P. 348

Surat Pribadi kepada Presiden Soeharto
             http://pustaka-indo.blogspot.com
                    menyampaikan beberapa keterangan dan pandangan, sebagai
                    rasa tanggung jawab saya di hadapan Allah, yang mendorong
                    saya menyampaikannya di hadapan  Pak Harto sebagai Kepala
                    Negara.

                        Tentu sudah sampai laporan kepada Pak Harto dari
                    Menteri Agama bahwa dalam Rapat Pleno Majelis Ulama
                    Indonesia pada 15 Februari 1976 di Ciputat, telah diambil
                    kesepakatan bersama bahwa Majelis Ulama menyambut
                    baik anjuran pemerintah untuk mengadakan suatu konsultasi
                    bagi para pemimpin agama yang berada di Indonesia ini,
                    dan Majelis Ulama bersedia bila diajak untuk mengadakan
                    konsultasi itu oleh pemerintah. Di samping itu, Majelis
                    Ulama pun mengusul kan kepada pemerintah agar kiranya
                    anjuran yang selalu disebut Pr esiden di mana saja setiap ada
                    kesempatan, agar umat beragama jangan dijadikan sasaran
                    penyebaran agama lain, dengan tujuan memperbanyak jumlah
                    peme luk agama yang dipropagandakan itu. Demikian pula
                    anjuran dari Menhankam Jenderal Panggabean dalam salah
                    satu pidatonya di Aceh.
                        Terus terang saya katakan, agar Pak Harto maklum adanya,
                    bahwa dalam Rapat Pleno Majelis Ulama tersebut ti daklah
                    mendapat tanggapan jika diadakan satu wadah tersendiri yang
                    bersifat permanen, yang anggotanya terdiri dari wakil-wakil
                    agama yang ada; DGI dari Protestan, MAWI dari Katholik,
                    Majelis Ulama dari pihak Islam. Dipikirkan ketika itu bahwa
                    wadah sebagai demikian itu bisa saja dimanfaatkan untuk
                    kepentingan penyebaran agama lain, yang pusat kegiatannya
                    memang diatur dari luar negeri (wadah tersebut sekarang
                    sudah terbentuk berkat usaha Menteri Agama H. Alamsyah
                    Ratuperwiranegara).


                                                                         331

                                                              pustaka-indo.blogspot.com



                                                                         1/13/2017   6:19:12 PM
         Pribadi dan martabat Buya Hamka isi set2 170109.indd   331
         Pribadi dan martabat Buya Hamka isi set2 170109.indd   331      1/13/2017   6:19:12 PM
   343   344   345   346   347   348   349   350   351   352   353