Page 351 - Pribadi dan martabat Buya Hamka isi set2 170109.indd
P. 351

Pribadi dan Martabat Buya Hamka
             http://pustaka-indo.blogspot.com
                 dia di hukum, dibunuh oleh golongan Sunan Giri, sebab
                 golongan dialah yang besar. Namun, setelah Demak pindah
                 ke Pajang dan Pajang pindah  ke Mataram, dan Sultan Agung
                 Hanyokrokusumo diganti  oleh Amangkurat I (Sunan Tegal
                 Wangi), golongan Kawulo Gustilah yang menang. Karena
                 Raja menganut paham itu. Lalu, penganut syariat, yaitu
                 golongan ulama dan santri itu dimusnah kanlah sebanyak
                 6.000 orang, sebagaimana tersebut jelas dalam seja rah.

                     Lima abad lebih pertentangan ini masih ada, tetapi halus
                 sekali jalannya. Anutan dari orang-orang istana dan Priyayi
                 umumnya adalah Kawulo Gusti ini, disebut juga Kejawen,
                 bahkan disebut juga Gomojoyo. Anutan kaum kiai atau pra
                 san tri, ialah Mazhab Ahlus Sunnah wal Jama’ah. Raja-raja
                 Jawa yang bijaksana pandai mempergunakan keduanya
                 dengan sebaik-baiknya, tetapi tidak mempertemukan.
                     Seumpama dalam Kerajaan Yogyakarta dan Surakarta,
                 kaum kiai dan santri dibiarkan hidup dalam pemeliharaan
                 masjid, diberi badan  Yogosworo, bahkan Sunan Solo X
                 mendirikan pondok Mamba’ul ‘Ulama, untuk memupuk
                 kaum santri.

                     Dalam kebangkitan Nasional Indonesia dari golongan
                 santrilah timbul Syarikat Islam di Lawean Solo, Muhamma-
                 diyah di Kauman Yogyakarta, Nahdhatul Ulama di Jombang
                 Jawa Timur. Kalangan kaum Kejawen ini berjalan terus, tetapi
                 tidak berani terang-terangan, sebab tidak dapat di terima oleh
                 rakyat. Mereka kadang-kadang mengakui di rinya juga orang
                 Islam, tetapi dengan terus terang pula menga kui diri abangan.
                     Ketika terjadi Revolusi Besar bangsa Indonesia, dengan
                 segala kerendahan hati beranilah saya menyatakan bahwa Ruh



                 334                                          pustaka-indo.blogspot.com





                                                                         1/13/2017   6:19:13 PM
         Pribadi dan martabat Buya Hamka isi set2 170109.indd   334      1/13/2017   6:19:13 PM
         Pribadi dan martabat Buya Hamka isi set2 170109.indd   334
   346   347   348   349   350   351   352   353   354   355   356