Page 170 - Islamic-theology-Ibnul-Jawzi-membongkar-kesesatan-akidah-Tasybih-meluruskan-penyimpangan-dalam-memahami-sifat-sifat-Allah-Nurul-Hikmah-Press-173-Hal
P. 170
162 | Islamic Theology
memahami [mempelajari] apa yang telah dikatakan olehnya
[Ahmad bin Hanbal].
َ
َ َ َ
ّ ُ
َ
َ
ُ
َ َ َ َ
ُ
َ
َ َ َ َ
ُ َ ْ ُ
ُ
٫ؼٖ مهـل٧ مىـ٣لاو ابـجع اىـٞ َ * لجاـٟم ماـ٣م اىـما ٢ اوغـْاه اطئ
Jika berdebat [urusan agama] maka mereka tidak ubah seperti “kulit-
kulit pada biji kurma” [tidak memiliki kekuatan], sungguh sangat
mengherankan karena mereka semua adalah orang-orang lemah
[bodoh; tidak paham urusan agama].
َ ْ َ َ َ ُ ّ ْ َ ُ ْ َ ْ ُ ْ َ ّ ُ َ ً ْ َ ْ ُ ُ َ
ل ُ ٖ ا هٗ م ِ ٣ ل حأ ىلا م ىـل * و ه مـ ٖ ً ٖ هب او ـ ض ع ن اطئ اصغـَ مهـؾاـُ٢
ِ
Jika mereka membuat qiyas [dalam masalah hukum] maka apa yang
mereka buat itu tidak dapat diterima, dan sungguh mereka itu
adalah orang-orang yang tidak paham sedikitpun tentang dalil-dalil
tekstual. َ
ْ
ْ
ْ ُ
َ َ
َ َ
ّ
ْ َ َ ْ َ ُ ّ َ
َ
ُ ْ َ
َ
َ ْ
لبخلا ُ٘٣هاو ثاُدـلا ِ ذهـباكح * ٍ تىُٞ بخان لـ٣ىلا يف ً٨ً مـل اطئ
ِ
ِ
Padahal, jika tidak ada orang cerdas untuk memahami dalil-dalil
tekstual; maka ular-ular menjadi samar [saling mematuk sesama
mereka] dan tali menjadi putus [tidak lagi bermadzhab kepada
Ahmad].
ُ
َ
َ َ
ُ
ّ
َ
ُ َ َ
ْ
َ َ
ْ ُ َ
ْ
َ ُ
ّ
ُ
ْ
لٟٚ مهو ِ ثاٟـهلا يف هىل٣ه يظـ * ـلا ةعىهب اظزأ هُبك دلا ىلئ اىل امو
ِ
ِ
Kemudian mereka lebih condong untuk mengambil keyakinan
tasybîh [menyerupakan Allah dengan makhluk-Nya]; karena mereka
mengambil “segala bentuk” [artinya mengambil secara zahir] dalam
segala apa yang mereka ambil dari sifat-sifat Allah, sungguh mereka
semua adalah orang-orang lalai.
ُ
َ َ
ّ
ْ
َ ُ
ُ ْ َ
َ
َ ْ
ْ ْ
َ
ْ َ ْ
لهـح هب ًم مهـ٣ً ِ ضهج ىلئ ٫اـمٞ * ضمـخأ بهظم هاىل٢ يظ لا اىـلا٢و َ
ِ
Lalu mereka berkata: “Apa yang kita katakan ini adalah madzhab
Ahmad bin Hanbal”, hingga kemudian orang-orang bodoh
membenarkan apa yang mereka katakan.
َ
ّ ْ ُ َ ُ
َ
َ ْ َ ٌ
َ ّ ُ َ ْ
َ
َ َ َ
َ ّ ُ
ّ
ل ُْ سـلا ب و دـ هلا اه َ غي ض٢ تهـبكم * اىـل٩ل نحـلئا٢ ي ِ ص اٖبمأ عاـنو
ِ