Page 17 - e-modul
P. 17
b. Faktor Sosiografi
1) Meningkatnya kemakmuran umat Islam
2) Luasnya wilayah kekuasaan Islam menyebabkan banyak
orang Romawi dan Persia yang masuk Islam dan kemudian
menjadi Muslim yang taat.
3) Terjadinya asimilasi antara bangsa Arab dengan bangsa-
bangsa lain yang lebih dahulu mengalami perkembangan
dalam bidang ilmu pengetahuan.
4) Adanya gerakan penerjemahan buku filsafat dan ilmu dari
peradaban Yunani dalam Bait al-Hikmah sehingga menjelma
sebagai pusat kegiatan intelektual.
2. Indikator Kemajuan Peradaban Daulah Abbasiyah
a. Perkembangan Ilmu Keagamaan
Di bidang ilmu-ilmu agama, era Daulah Abbasiyah
mencatat dimulainya sistematisasi beberapa cabang keilmuan
seperti Tafsir, Hadis dan Fikih. Khususnya sejak tahun 143 H,
para ulama mulai menyusun buku dalam bentuk yang sistematis
baik di bidang ilmu tafsir, hadis maupun fiqh.
Di antara ulama yang terkenal adalah adalah Ibnu Juraij
(w. 150 H) yang menulis kumpulan hadis di Mekah, Malik bin
Anas (w. 171 H) yang menulis Al-Muwatta’ nya di Madinah,
Al-Awza`i di wilayah Syam, Ibnu Abi `Urubah dan Hammad
bin Salamah di Basrah, Ma`mar di Yaman, Sufyan al-Tsauri di
Kufah, Muhamad bin Ishaq (w. 151 H) yang menulis buku
sejarah (Al- Maghazi), Al-Layts bin Sa’ad (w. 175 H) serta Abu
Hanifah.
Pada masa ini ilmu tafsir menjadi ilmu mandiri yang
terpisah dari ilmu Hadis. Buku tafsir lengkap dari al-Fatihah
sampai al-Nas juga mulai disusun. Pertama kali yang
melakukan penyusunan tafsir lengkap adalah Yahya bin Ziyad
al-Dailamy atau yang lebih dikenal dengan sebutan Al-Farra.
17