Page 22 - e-modul
P. 22

dengan baik.
                                              Kemajuan  juga  terjadi  pada  bidang  sastra,  bahasa  dan

                                       seni  musik.  Pada  masa  ini  lahir  seorang  sastrawan  dan
                                       budayawan terkenal, seperti:

                                          a)  Abu  Ali  Al-Hasan  bin  Hani  Al-Hakami  atau  yang

                                             dikenal dengan panggilan Abu Nawas (756-814 M),
                                          b)  Abu Athahiyah (748-826 M),


                                          c)  Al-Mutanabbi (915-965 M),

                                          d)  Ibnu Muqaffa (720-756 M) dan lain-lainnya.
                                              Karya  buah  pikiran  mereka masih  dapat  dibaca  hingga

                                       sekarang,  seperti  kitab  Kalilah  wa  Dimmah.  Tokoh  terkenal
                                       dalam  bidang  musik  yang  kini  karyanya  juga  masih  dipakai

                                       adalah

                                          a)  Yunus bin Sulaiman (713-785 M);

                                          b)  Khalil bin Ahmad (w. 791 M);

                                          c)  Abu  Nasir  Muhammad  bin  al-Farakh  bin  Uzlagh  al-

                                             Farabi (870-950 M) pencipta teori musik Islam; dan

                                          d)  Ishak  bin  Ibrahim  Al  Mausully  (w.  850  M)  yang  telah
                                             berhasil  memperbaiki  musik  Arab  jahiliyah  dengan

                                             sistem baru. Buku musiknya  yang terkenal adalah kitab

                                             Alhan  wa  al-Angham  (buku  not  dan  irama).  Beliau
                                             sangat terkenal dalam musik sehingga mendapat julukan

                                             Imam al- Mughanniyin (Raja Penyanyi).
                                       2) Bidang Politik dan Militer

                                              Pemerintah Daulah Abbasiyah membentuk departemen
                                       pertahanan  dan  keamanan,  yang  disebut  Diwanul  Jundi.

                                       Departemen ini yang mengatur semua yang berkaiatan dengan

                                       kemiliteran dan  pertahanan  keamanan. Pembentukan  lembaga
                                       ini  didasari  atas  kenyataan  politik  militer  bahwa  pada  masa

                                       pemerintahan      Daulah     Abbasiyah,     banyak     terjadi
                                       pemberontakan  dan  bahkan  beberapa  wilayah  berusaha





                                                                 22
   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27