Page 16 - Modul Sejarah Lokal Tokoh Perjuangan Lampung
P. 16

5




                                      patuh  pada  Belanda,  atau  ikut  mendukung  perjuangan  tokoh  seperti
                                      Raden Intan II).

                                  •  Nilai  yang  Dapat  Dipetik:  Jelaskan  nilai  perjuangan  apa  yang  bisa
                                      dipelajari dari tokoh Lampung (misalnya keberanian, solidaritas, cinta

                                      tanah air) dan bagaimana nilai tersebut relevan dengan kehidupan Anda

                                      saat ini sebagai pelajar.


                            D.  Rangkuman


                               Provinsi Lampung yang terletak di ujung selatan Pulau Sumatera sejak lama

                               menjadi wilayah strategis karena berbatasan dengan Selat Sunda, Laut Jawa,
                               dan  Samudera  Hindia.  Posisi  ini  menjadikan  Lampung  pusat  perdagangan,

                               terutama  sebagai  penghasil  lada  yang  diminati  dunia.  Sebelum  kedatangan
                               Belanda, masyarakat Lampung sudah memiliki sistem pemerintahan adat yang

                               otonom berbasis marga dengan prinsip musyawarah dan mufakat. Namun, sejak

                               abad  ke-17  VOC  mulai  masuk  melalui  pengaruh  Kesultanan  Banten  dan
                               berusaha memonopoli perdagangan. Pada masa Daendels (1808–1811), kontrol

                               Belanda semakin ketat dengan pembangunan jalan Anyer–Panarukan melalui
                               kerja  rodi.  Setelah  Kesultanan  Banten  dihapus,  Lampung  resmi  berada  di

                               bawah pemerintahan langsung Belanda sejak 1808.
                               Kondisi  tersebut  mengguncang  tatanan  sosial,  ekonomi,  dan  politik  lokal.

                               Sistem  adat  yang demokratis  digantikan birokrasi  kolonial  yang sentralistis,

                               sementara eksploitasi sumber daya dan kerja paksa menimbulkan penderitaan
                               rakyat. Perlawanan pun muncul di berbagai daerah, dipimpin oleh tokoh-tokoh

                               Lampung seperti Pangeran Indra Kusuma, Raden Intan I, Raden Imba II, Bathin

                               Mangunang,  dan  Raden  Intan  II.  Mereka  menggalang  persatuan  marga,
                               melakukan perang gerilya, serta menumbuhkan solidaritas rakyat. Perlawanan

                               ini tidak hanya menjadi bentuk resistensi terhadap kolonialisme, tetapi juga
                               menegaskan  semangat  rakyat  Lampung  dalam  mempertahankan  kedaulatan

                               dan melahirkan nilai-nilai kepahlawanan yang patut diteladani.
   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21