Page 34 - E-MODUL KESETIMBANGAN dan DINAMIKA ROTASI_YOLANDA
P. 34
Bahan Ajar Elektronik
Fisika Kelas XI Semester 2
Dimana :
2
L 0=momentum sudut awal (kg m /s)
2
L 1= momentum sudut akhir (kg m /s)
2
I 0 = momen inersia awal (kg m )
2
I 1 = momen inersia akhir (kg m )
⍵0= kecepatan sudut rotasi awal (rad/s)
⍵ = kecepatan sudut rotasi akhir (rad/s)
1
Hubungan di atas menyatakan bahwa momentum sudut bukan merupakan
fungsi waktu. Artinya, momentum sudut bersifat kekal. Dalam hal perputaran gasing,
momentum sudut akan tetap saat tidak dikenai gaya apapun. Saat momen inersia
besar, berdasarkan hukum kekekalan momentum, kecepatan sudut akan berkurang.
Dan sebaliknya, saat momen inersia kecil, kecepatan sudut benda semakin besar.
Dalam aplikasinya pada perputaran gasing, semakin besar dan berat gasing, maka
semakin lambat perputarannya. Maka untuk memenangkan permainan gasing, kita
hendaknya membuat gasing yang ringan
dan relative ramping agar momen inersia
gasing kecil, yang berkibat pada putaran
gasing yang lebih cepat.
Prinsip ini juga dipakai pada
peloncat indah. Saat peloncat
meninggalkan papan memiliki laju sudut
⍵0, terhadap sumbu horizontal yang Gambar 1. 7. Loncat Indah
melalui pusat massanya, sehingga dia
dapat memutar sebagian tubuhnya setengah lingkaran. Jika ia ingin membuat putaran
3 setengah putaran, maka ia harus mempercepat laju sudut sehingga menjadi 3 kali
kelajuan sudut semula.
23
Fisika SMA/MA Kelas XI