Page 45 - BMH JATIM-MAJALAH MULIA EDISI JANUARI 2022 VERSI ONLINE
P. 45

tor),” ujarnya. “Coba tetap di asah.   diri, dan memang kita memiliki kop­
           Supaya  semakin  mahir.  Insya  Allah   etensi itu, maka, jangan malu untuk
           nanti akan ketemu jalannya. Memi­    membukanya.  Sebab,  siapa  tahu
           liki skil itu penting,” ujar si motivator.   itu  lah  jalan  untuk  survive  melalui
             Mendengar arahan itu, si pe­       kompetensi yang kita miliki itu tadi.
           muda menyampaikan kendala pri ­         Menolong orang yang membu­
           badi yang dihadapi. Katanya, ia ku­  tuhkan bantuan, dan kita memang
           rang percaya diri untuk menginfor­   memiliki  skill dalam hal tersebut,
           masikan kelebihan yang dimiliki dan   itu pun bisa menjadi batu lon­
           ia lebih suka menyembunyikan dan     catan. Dari pengalaman yang
           menyimpan perasaanya.                menyenangkan, orang bisa kem­
             “Kamu cerita, kalau jual kopi. Be­  bali datang, bahkan, merekomen­
           nar?”                                dasikan orang lain, karena merasa
             “Benar, pak!”                      puas. Itulah yang disebut dengan
             “Bagaimana cara kamu, agar         pede dengan kompetensi.
           orang lain berkenan beli kopi yang      Sayangnya, belakangan, betapa
           kamu jual?”                          banyak anak muda yang berper­
             “Ya, saya promosikan, pak. Pos­    ilaku laksana pemuda pada kisah
           ting­posting. Sehingga orang tahu,”   berikut ini. Ketika peluang datang,
           jelasnya.                            malah menutup diri karena merasa
             “Begitulah pula bila ingin survive   kurang layak yang ujunya kehilang­
           dalam kehidupan. Harus memiliki      langan peluang.
           kompetensi. Dan harus PeDe mem­         Inilah potret orang gagal sejati
           promosikan. Biar orang tahu,” kata   itu. Ia tidak berani mencoba karena
           si motivator.                        takut gagal.
             Mengangguk­nganguklah pemu­           Padahal ketakutan itu nyata
           da  itu,  memahami  arah  pembic­    menjadi  kunci  kegagalan sese­
           araan.                               orang. Orang yang berani men­
                                                coba, punya potensi untuk berhasil.
           Asah Kompetensi                         Maka, mari tumbuhkan keper­
             Memiliki kompetensi diri itu san­  cayaan diri  dan terus mengasah
           gat  penting  dalam  bidang  apapun,   kompetensi  yang ada.  Sehingga
           khususnya memiliki keahlian (skill).    bersamaan  itu,  kepercayaan  diri
           Namun semua ini akan terpendam       pun tumbuh sempurna.
           begitu saja, bila tidak tunjunkkan ke   Tak  ubahnya Nabi  Yusuf  yang
           publik.                              dengan percaya diri mengaku se­
             Logika sederhana,  bagaimana       bagai pakar keuangan di hadapan
           seseorang akan mengetahui kalau      sang raja, hingga diangkatlah ia se­
           diri berprofesi sebagai penjual kopi,   bagai menteri keuangan/ekonomi
           bila  malu untuk promosi?   Padahal   kerajaan.
           promosi bukan berarti seseorang         Semua sepakat. Kesuksesan se­
           harus berteriak­teriak di jalanan.   misal itu pula yang kita harapkan.
             Ia bisa mengunggah kemam­          Maka,  miliki  kompetensi.  Lejitkan.
           puannya di media sosial. Ini ha nya   Dan percaya dirilah dalam ‘mem­
           salah satu cara. Tapi ketika ada     promosikan’­nya.  Wallahu ‘alamu
           orang bertanya tentang kelebihan     bish-shawab.* /Robinsah



                                                       Jumadil Awal 1443/Januari 2022 | MULIA  41
   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50