Page 252 - Pendidikan pancasila-BG-KLS-II
P. 252
“Aturannya adalah kita harus berlari memutari hutan ini
dengan menyeberangi jembatan di ujung jalan sana, lalu
kembali lagi kesini.” jelas Kura-kura.
Kelinci hanya mengangguk setuju. “Satu… dua… tiga…
Priit!!”
Pertandingan pun dimulai. Kelinci berlari sangat cepat,
meninggalkan Kura-kura jauh di belakang. Tapi, Kura-
kura pantang menyerah. Ia terus berusaha mengejar
Kelinci.
Kelinci pun sampai di sebuah jembatan. Ia berlari sangat
kencang, karena ingin segera menang. Namun, tiba-
tiba…
Krak!!
Olala, saat Kelinci melintasi jembatan, tiba-tiba jembatan
itu patah. Kelinci pun terjatuh ke sungai yang dalam.
Kelinci kelabakan berteriak meminta tolong. Ia memang
tak bisa berenang.
Kebetulan, Kura-kura juga sampai di jembatan. Melihat Kelinci yang hampir tenggelam, Kura-kura
langsung menolongnya. Kura-kura pun membawa Kelinci ke tepi sungai. Setelah beberapa saat,
akhirnya Kelinci bisa kembali bernapas lega.
“Terima kasih, Kura-kura. Kau telah menolongku,” ucap
Kelinci.
“Sama-sama, Kelinci,” balas Kura-kura.
Sejak saat itu, Kelinci tak lagi menyombongkan dirinya.
Ia sadar bahwa ia tak sesempurna yang ia bayangkan. Ia
mempunyai kelemahan, dan ada hal-hal yang memang tak
bisa ia lakukan.
Sumber : https://dongengceritarakyat.com/contoh-cerita-anak-singkat-fabel-kelinci-yang-
sombong/ (2018)
240 Buku Panduan Guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan untuk SD Kelas II