Page 32 - E-Modul Bioteknologi
P. 32
21
b. Murah dan Praktis; mudah dibuat dan bisa menggunakan bahan
bekas seperti botol plastik.
Kekurangan:
a. Perlu Perawatan: Larutan nutrisi dalam wadah harus diaduk
secara manual secara berkala supaya nutrisi tidak mengendap
di dasar.
b. Keterbatasan pasokan: Tanaman besar mungkin mengalami
kekurangan air dan nutrisi karena sumbu tidak bisa menyuplai
cukup air saat kebutuhan tanaman meningkat.
3) Rakit apung (Water Culture System)
Dalam sistem ini, akar tanaman terendam dalam larutan nutrisi
karena wadah netpot yang terbuat dari styrofoam mengapung di
atas larutan tersebut. Metode ini bisa diterapkan untuk usaha skala
kecil maupun besar.
Keunggulan:
a. Mudah dibuat: Sistem
ini sederhana dan tidak rumit.
b. Peralatan Praktis: Alat
yang digunakan juga mudah
dan praktis.
Kekurangan:
Sumber : Canva.com
a. Kebutuhan Energi:
Aerator harus berfungsi selama 24 jam nonstop. Jika aerator
mati terlalu lama, tanaman bisa rentan mengalami busuk akar.
4) Pasang surut air (Flood and Drain)
Sistem ini bekerja mirip dengan pasang surut air laut, di mana
larutan nutrisi akan menggenangi akar tanaman untuk beberapa
waktu, lalu surut kembali ke bak penampungan. Setelah itu, nutrisi
akan dinaikkan lagi ke akar secara berkala dan terus-menerus.