Page 25 - Seni Rupa Kelas VII
P. 25

3)  Warna tersier merupakan hasil campuran antara warna primer dan
                      warna sekunder. Contoh kuning kehijau­hijauan, ungu kebiruan, dan
                      jingga kemerahan. Selain jenis­jenis warna di atas terdapat pula warna
                      netral, yaitu warna putih dan hitam.
                  4)  Warna analogus, yaitu deretan warna yang letaknya berdampingan
                      dalam lingkaran warna, misalnya deretan dari warna ungu menuju
                      warna merah, deretan warna hijau menuju warna kuning, dan lain­lain.
                  5)  Warna komplementer, yakni warna kontras yang letaknya berse be­
                      rangan dalam lingkaran warna, misalnya, kuning dengan ungu, serta
                      merah dengan hijau.
                  6)  Warna monokromatik adalah hubungan satu warna yang intensitasnya
                      digabung dengan warna netral (hitam atau putih). Kesan yang didapat
                      dari warna monokromatik ini adalah tenang serta monoton.

                  g.  Tekstur

                  Tekstur adalah sifat dan keadaan suatu permukaan bidang atau permukaan
                  benda pada sebuah karya seni rupa. Setiap benda mempunyai sifat permu­
                  kaan yang berbeda. Sifat permukaan dapat berkesan halus, kasar, kusam,
                  mengkilap, licin, berpori, dan sebagainya. Kesan­kesan tersebut dapat di­
                  rasakan melalui penglihatan dan rabaan. Tekstur dibedakan menjadi dua,
                  yaitu tekstur nyata dan tekstur semu.
                  1)  Tekstur nyata adalah nilai raba yang sama antara penglihatan dan
                      raba an tekstur nyata, yaitu sifat permukaan yang menunjukkan kesan
                      sebenarnya antara penglihatan mata dan rabaan.
                  2)  Tekstur semu adalah kesan yang berbeda antara penglihatan dan pera­
                      baan.

                  h.  Gelap Terang
                  Dalam karya seni rupa dua dimensi, unsur gelap dan terang dapat berfungsi
                  dalam beberapa hal, di antaranya menggambar benda seolah benda tersebut
                  memiliki volume (3 dimensi), unsur gelap terang dalam karya seni rupa dapat
                  terjadi karna intensitas warna (daya pancar) dan juga karena percampuran
                  antara warna hitam dan putih. Suatu objek bisa memiliki intensitas cahaya
                  yang berbeda pada setiap bagiannya. Demikian pula pada karya seni rupa
                  seperti lukisan pemandangan alam.

                  4.  Rupa Dasar Dua Dimensi (Dwimatra)

                  Rupa dasar dua dimensi adalah nirmana dua dimensi yang biasanya dibuat
                  di atas media kanvas atau kertas. Seni rupa dua dimensi merupakan seni
                  yang terdiri dari panjang dan lebar dan hanya bisa dilihat dari satu arah, yaitu
                  dari depan. Contohnya seni batik, sketsa, serta seni ilustrasi.
                      Untuk mendapatkan rupa dasar dua dimensi (dwimatra) dimulai dari
                  pembuatan bentuk dasar seperti persegi, lingkaran, segitiga, segi lima, segi     Sumber: https://bit.ly/3BvUSwk
                  enam, dan bentuk dasar lainnya. Bentuk dasar tersebut kemudian ditata   Gambar 1.9 Jenis rupa dasar dari titik





                                                                                               Bab I  Menggambar  11
   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30