Page 20 - Pendidikan Pancasila SMA Kelas XI
P. 20
Wawasan Kewarganegaraan
Perumusan Pancasila menjadi dasar negara melalui proses yang panjang dan dilakukan dalam Sidang BPUPK. Proses
perumusan tersebut dapat dilihat dalam tabel berikut.
Tabel 1.2 Sejarah BPUPK
No. Tanggal Peristiwa
1. 7 September 1944 Janji kemerdekaan oleh Perdana Menteri Koiso
2. 1 Maret 1945 BPUPK diumumkan pembentukannya oleh Jenderal Kumakichi Harada
3. 29 April 1945 Maklumat Gunseikan Nomor 23 sebagai dasar pembentukan BPUPK
4. 28 Mei 1945 Pelantikan anggota BPUPK
5. 29 Mei–1 Juni 1945 Masa Sidang Pertama
Membahas tentang dasar negara
1 Juni 1945: Membentuk Panitia Kecil
6. 22 Juni 1945 Dihasilkan Piagam Jakarta
7. 10 Juli 1945 Penambahan enam anggota baru
8. 10 Juli–17 Juli 1945 Masa Sidang Kedua
Membahas tentang wilayah Negara Indo nesia, kewarganegaraan Indonesia,
rancangan Undang-Undang Dasar, eko nomi dan keuangan, pembelaan negara, serta
pendidikan dan pengajaran
9. 7 Agustus 1945 BPUPK dibubarkan karena telah menyele saikan tugas
Tokoh
KRT Radjiman Wedyodiningrat
Radjiman Wedyodiningrat selain seorang dokter juga merupakan salah satu tokoh pemikir
pembentukan bangsa Indonesia. Dalam perjuangannya, beliau lebih dikenal sebagai Ketua
Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan. Karena Radjiman merupakan salah
satu peletak dasar negara Republik Indonesia. Sesungguhnya, perjuangan beliau telah dimulai
jauh sebelum zaman Jepang. Radjiman berjuang bersama Budi Utomo dan mempertahankan
prinsip perjuangan Budi Utomo yang bersifat kebudayaan. Pemikiran kebangsaannya diwarnai
dengan semangat mempertahankan budaya Jawa dan mengakomodasi dengan budaya lain
yang datang. Oleh karena itu, beliau termasuk pemberi warna awal dari kebangsaan yang
kemudian berkembang menjadi Indonesia.
KRT Radjiman Wedyodiningrat lahir pada tanggal 21 April 1879 di Desa Mlati, Kampung
Glondongan, Kota Yogyakarta dan ibunya berdarah Gorontalo. Sejak kecil, beliau dididik
untuk memiliki jiwa yang bersahaja, suka bekerja keras, tabah, dan ksatria. Karena Radjiman Sumber: https://bit.ly/3sSokYQ
menyadari dari kalangan rakyat biasa. Beliau berhasil mengenyam pendidikan hingga ke negeri Belanda, Prancis, Inggris,
dan Amerika Serikat. Radjiman berhasil memperoleh gelar dokternya di negeri Belanda pada usia 20 tahun. Adapun gelar
Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) diperoleh dari Kesultanan Yogyakarta karena jasanya bertugas di sebuah rumah sakit
di Yogyakarta pada masa pemerintahan Hindia Belanda.
Radjiman mengawali pendidikannya dengan menyelesaikan Europese Lagere School (ELS) pada 1893. Setamat ELS
tahun 1893, beliau diterima di Sekolah Dokter Jawa di Batavia dan menyandang gelar Indisch Art pada 1899. Radjiman
memulai karirnya sebagai seorang dokter yang bertugas di Rumah Sakit CBZ di Batavia. Dari Batavia, beliau bertugas di
berbagai daerah, antara lain mengabdi sebagai dokter di Banyumas (1899), Purworejo (1899), dan Semarang (1900),
6 Pendidikan Pancasila Kelas XI