Page 19 - IPA Kelas VII
P. 19

Tokoh                                                      Joe Hin Tjio

                                                                                 Sumber: https://bit.ly/3FhtIZq
                     Joe Hin  Tjio  adalah  seorang ilmuwan genetika kelahiran Indonesia,  yang menemukan bahwa
                     kromosom manusia berjumlah 23 pasang. Tjio yang dilahirkan di Pekalongan pada 2 November
                     1919, lebih sering dikenal sebagai ahli sitogenetika Amerika karena selama 23 tahun terakhir hidupnya
                     dihabiskan di Institut Kesehatan Nasional (National Institute of Health), Amerika Serikat.
                         Pada 1921,  Theophilus  Painter  menemukan cara untuk mengamati dan  menghitung  jumlah  kromosom
                     pada manusia. Selama hampir 30 tahun, para ilmuwan meyakini temuan tersebut dan mereka juga melakukan
                     penghitungan dengan cara lain yang juga mendapatkan hasil 24 pasang kromosom manusia. Namun pada tahun
                     1955 dia menemukan fakta bahwa jumlah kromosom manusia adalah 23 pasang. Hasil penemuannya dipublikasikan
                     dalam Scandinavian Journal Hereditas.
                         Tjio mengembangkan penelitiannya mengenai kromosom dan mempelajari lebih  dalam kaitannya  dengan
                     leukemia dan keterbelakangan (retardasi) mental. Pada 6 Desember 1962, Tjio menerima International Prize Award
                     Winner dari yayasan Joseph P. Kennedy, Jr. yang diberikan secara langsung oleh Presiden AS saat itu, John F. Kennedy
                     untuk karyanya dalam bidang keterbelakangan mental.
                         Kita patut bangga karena selain B.J. Habibie, ternyata ada ilmuwan kelahiran Indonesia yang dikenal dunia
                     karena hasil penelitiannya. Selain itu, masih banyak ilmuwan asal Indonesia yang memiliki reputasi luar biasa di
                     bidang penelitian.

                     Sumber: https://bit.ly/3pCQVAp




                    B. Hakikat dan Karakteristik IPA



                  IPA merupakan suatu kumpulan pengetahuan tersusun secara sistematik,
                  dan dalam penggunaannya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam.
                  IPA dapat dipandang sebagai proses, sikap, dan produk.
                      IPA sebagai proses dapat diartikan sebagai aktivitas atau proses untuk
                  mendeskripsikan fenomena alam. Aktivitas-aktivitas atau proses-proses
                  tersebut antara lain merumuskan masalah, merencanakan eksperimen,
                  mengobservasi, merumuskan hipotesis, mengklasifikasi, mengukur,
                  menginterpretasi data, menyimpulkan, meramal, mengomunikasikan hasil
                  dan sebagainya. Proses-proses tersebut juga sering disebut sebagai proses
                  ilmiah atau proses IPA (scientific process).
                      IPA sebagai sikap dapat dipandang sebagai sikap-sikap yang melandasi
                  proses IPA, antara lain sikap ingin tahu, jujur, objektif, kritis, terbuka,
                  disiplin, teliti, dan sebagainya. Sikap-sikap ini sering juga disebut sikap
                  ilmiah atau sikap IPA (scientific attitudes).
                      IPA sebagai produk dapat diartikan sebagai kumpulan informasi/fakta
                  yang dihasilkan dari proses-proses ilmiah yang dilandasi dengan sikap-sikap
                  ilmiah tersebut. Produk-produk IPA dapat berupa fakta, konsep, prinsip,
                  hukum, teori, dan sebagainya. Produk-produk ini juga sering disebut sebagai
                  produk ilmiah atau produk IPA (scientific product).





                                                                                            Bab I Ruang Lingkup IPA  5
   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24