Page 34 - Geografi SMA Kelas XI Rev
P. 34

Tokoh

                                      H. R. Djoeanda Kartawidjaja


                 H. R. Djoeanda Kartawidjaja adalah Perdana Menteri Indonesia ke-10 yang lahir pada
                 tanggal 14 Januari 1922 di Tasikmalaya, Jawa Barat. Sumbangan terbesarnya dalam masa
                 jabatannya adalah Deklarasi Djuanda tahun 1957 yang menyatakan bahwa laut Indonesia
                 adalah termasuk laut sekitar, di antara dan di dalam kepulauan Indonesia menjadi satu
                 kesatuan wilayah NKRI atau dikenal dengan sebutan sebagai negara kepulauan dalam
                 konvensi hukum laut United Nations Convention on the Law of the Sea (UNCLOS). Sebelum
                 deklarasi ini, wilayah batas laut Indonesia mengacu pada peraturan masa Hindia Belanda,
                 yaitu Territoriale Zee en Marietieme Kringen Ordonantie 1939 (TZMKO 1939). Dalam
                 peraturan tersebut, pulau-pulau yang ada di Indonesia sejauh 3 mil dari garis pantai. H.
                 R. Djoeanda Kartawidjaja wafat di Jakarta 7 November 1963 dan dimakamkan di TMP
                 Kalibata, Jakarta. Berdasarkan Surat Keputusan Presiden RI No.244/1963, Ir. H. Djoeanda
                 Kartawidjaja diangkat sebagai tokoh nasional atau pahlawan kemerdekaan nasional.   Sumber: https://bit.ly/36BZNiv



                                               c.  Era Reformasi sampai Sekarang
                                               Era reformasi terjadi pada masa pemerintahan B. J. Habibie di mana pada
                                               tanggal  26  September  1998  dicetuskan  Deklarasi  Bunaken  yang  pada
                                               prinsipnya menghasilkan dua hal pokok, yaitu kesadaran bangsa Indonesia
                                               akan geografis wilayahnya dan kemauan yang besar dari bangsa Indonesia
                                               untuk membangun kelautan. Deklarasi Bunaken ini dapat menjadi kunci
                                               pembuka babak baru pembangunan nasional yang berorientasi pada laut
                                               karena mengandung komitmen, yaitu sebagai berikut.
                                               1)  Visi  pembangunan  dan  persatuan  nasional  Indonesia  harus  juga
                                                   berorientasi pada laut.
                                               2)  Semua  jajaran  pemerintah  dan  masyarakat  hendaknya  ikut  mem-
                                                   berikan perhatian untuk  pengembangan pemanfaatan dan pemeli-
                                                   haraan potensi kelautan Indonesia.

                                                   Pada masa pemerintahan Abdurrahman Wahid (Gus Dur), kesa daran
                                               potensi dan kekayaan yang ada di laut merupakan sumber ekonomi
                                               utama  negara  mulai  tumbuh.  Oleh  karena  itu,  Abdurrahman  Wahid
                                               membentuk kementerian baru, yaitu Departemen Eksplorasi Laut.
                                                   Pada  masa  pemerintahan  Megawati,  dicanangkan  tentang  Seruan
                                               Sunda Kelapa yang mengajak seluruh bangsa Indonesia bersama-sama
                                               membangun kekuatan maritim atau kelautan.
                                                   Pada  masa  pemerintahan  Presiden  Susilo  Bambang  Yudhoyono,
                                               nomenklatur Dewan Maritim Indonesia (DMI) diganti menjadi Dewan
                                               Kelautan  Indonesia  (DEKIN)  melalui  Kepres  No.  21  Tahun  2007  dan
                                               menyelenggarakan konferensi kelautan dunia atau World Ocean Conference
                                               (WOC) di Manado pada tanggal 11–15 Mei 2009 dengan dihadiri 423








             20       Geografi Kelas XI
   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39