Page 24 - Fikih MI Kelas III
P. 24

ُ  َ  ْ  ْ  َ  َ  َ  َّ  َ َ  ْ  َ  َ  ُ  ّٰه  َّ  َ  ّ  َّ ْ  َ  ُ ْ َ  ُ  ّٰه  َ  َ  َ ْ َ  ُ  َ  ْ  َ
                                                                              َ
                    ةرطفلا لاق ملسو  ِ هيلع للا ىلص يبنلا نع هنع للا ي ِ ضر ةريره يبأ نع
                         ِ
                                                                                              ِ
                                                            ِ
                                                          ِ
                                                                  ْ
                       َ ْ  َ ْ  ُ  ْ َ  َ  َّ    ُّ  َ  َ  ْ  ْ  ُ َ  َ  ُ َ ْ  ْ  َ  ُ  َ  ْ  ٌ ْ  َ
                    رافظألا ميلقتو براشلا صقو طبإلا فتنو دادحتسالاو نات ِ خلا سمخ
                                                                                 ِ
                                                         ِ ِ
                                                                            ِ
                                ِ
                                       ِ
                                         ِ
                    ِ
                                                                                 ﴾يراخبلا هاور﴿
                   Artinya:
                   Dari Abu Hurairah r.a. berkata, Nabi saw. bersabda, "(Sunah)
                   fitrah itu ada lima, yaitu khitan, mencukur bulu kemaluan, men-
                   cabut bulu ketiak, mencukur kumis, dan memotong kuku." (HR.
                   Bukhari)

                         Jika masih menempel najis pada badan seseorang maka
                   salat yang dikerjakan tidak sah. Pada laki-laki yang belum khitan,
                   kotoran air kencing yang termasuk najis tersebut tertinggal di

                   kemaluan. Najis tersebut harus dibersihkan agar salatnya sah.
                   Dengan khitan, akan menghindari tertinggalnya air kencing di

                   kema luan, bah kan dapat menghindarkan seseorang dari penyakit.
                         Khitan  berasal  dari  kata              yang  berarti  memotong.
                   Secara  bahasa,  khitan  adalah  memotong  sebagian  anggota

                   badan tertentu. Anggota badan yang dipotong adalah ujung
                   kemaluan.  Ujung  kulit  kemaluan  harus  dipotong  karena  air
                   kencing akan tersisa di tempat tersebut.

                         Khitan sebagai bukti ketundukan kita terhadap perintah
                   Allah Swt. dan kita tahu bahwa setiap perintah atau larangan-
                   nya pasti memiliki manfaat. Ulama mengatakan bahwa khitan

                   untuk laki-laki adalah memotong kulit yang menutupi hasyafah.
                   Hasyafah adalah kepala kemaluan. Seluruh hasyafah terbuka

                   dan tidak ada kulit yang menutupinya dengan khitan. Semen tara
                   bagi perempuan, khitan adalah memotong kulit bagian atasnya
                   tanpa mencabutnya (tanpa menghilangkan semuanya). Tujuan

                   khitan bagi perempuan adalah untuk menjaga kemuliaan pe-
                   rem puan.




                     4        Fikih MI Kelas III
   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29