Page 26 - Fikih MI Kelas III
P. 26
Artinya:
(Ingatlah) ketika Ibrahim diuji Tuhannya dengan beberapa kali-
mat, lalu dia melaksanakannya dengan sempurna. Dia (Allah)
berfirman, “Sesungguhnya Aku menjadikan engkau sebagai
pemimpin bagi seluruh manusia.” Dia (Ibrahim) berkata, “(Aku
mohon juga) dari sebagian keturunanku.” Allah berfirman,
“(Doamu Aku kabulkan, tetapi) janji-Ku tidak berlaku bagi
orang-orang zalim.” (QS. Al-Baqarah [2]: 124)
Ayat tersebut menjelaskan mengenai orang yang meng-
ikuti ajaran Nabi Ibrahim a.s. adalah orang yang baik agama-
nya. Salah satu syariatnya adalah untuk berkhitan. Nabi
Muhammad saw. juga mensyariatkan khitan. Maka dari itu,
khitan termasuk syariat Islam yang harus dilaksanakan oleh
umat Islam.
Rasulullah saw. bersabda dalam hadis berikut.
َ
َ َ ْ َ َّ َ َ ْ َ َ ّٰه َّ َ ّٰه ُ ُ َ َ َ َ َ ْ َ ّٰه َ َ ْ َ ُ َ ْ َ
َ
ُ
ُ
ُ
َ
نتتخا ملسو ِ هيلع للا ىلص ِللا لوسر لاق لاق هنع للا ي ِ ضر ةريره يبأ نع
ِ
ُّ َ ْ ً َ َ َ َ َ ُ ْ َ َ َ َّ ْ َ َ ُ َ ْ
ُ
﴾يراخبلا هاور﴿ مودقلاب ةنس نينامث نبا وهو مالسلا ِ هيلع ميهاربإ ِ
ِ
ِ
ِ
ِ
Artinya:
Dari Abu Hurairah r.a. berkata, Rasulullah saw. bersabda,
"Nabi Ibrahim a.s. dikhitan saat beliau berusia delapan puluh
tahun dengan menggunakan kapak." (HR. Bukhari)
Hukum khitan bagi laki-laki dan perempuan berbeda.
Jika bagi laki-laki khitan hukumnya wajib dilakukan sebelum
balig, sedangkan bagi perempuan hukumnya sunah dilakukan
atau hanya sebagai penghormatan. Bagi masyarakat Indone-
sia, khitan untuk perempuan belum menjadi tradisi hingga
sekarang.
6 Fikih MI Kelas III