Page 27 - IPA Kelas X
P. 27
Dari Gambar 1.14 tampak jangka sorong yang digunakan untuk
mengukur diameter sebuah koin dan bagian-bagian jangka sorong.
Secara umum, sebuah jangka sorong terdiri atas dua bagian utama, yaitu
a) rahang tetap berskala (skala utama) yang memiliki skala utama;
dan
b) rahang sorong yang dapat digeser-geser yang memiliki skala
vernier/nonius.
Pada rahang tetap memiliki 10 skala utama dengan
panjang 1 cm, sedangkan rahang sorong atau geser
memiliki 10 skala dengan panjang 0,09 cm. Sehingga,
selisih satu skala utama dengan skala nonius adalah
0,1 – 0,09 = 0,01 cm atau 0,1 mm. Dengan demikian,
nilai skala terkecil jangka sorong adalah 0,1 mm.
Ketidakpastian jangka sorong bernilai setengah skala
terkecil. Artinya, ketidakpastian jangka sorong sebesar
0,05 mm. Sehingga, dengan nilai ketidakpastian tersebut,
kalian mampu mengukur diameter koin dengan hasil
yang lebih akurat dibandingkan menggunakan mistar.
Lalu, bagaimana cara menggunakan dan membaca 2 3 Skala utama 4
skala jangka sorong? Amati Gambar 1.15!
Dari Gambar 1.15, pembacaan alat ukur jangka 0 10 Skala nonius
sorong dapat dilakukan melalui tiga langkah, yaitu 21,0 + 0,1 = 21,3
sebagai berikut. Terbentuk garis lurus
a) Membaca skala utama Sumber: https://bit.ly/3wwJBrK
Amati nilai skala bagian atas atau skala utamanya! Nilai skala Gambar 1.15
utama ditentukan pada skala yang berada paling dekat dengan Cara membaca hasil pengukuran jangka
sorong
angka nol pada skala nonius (skala bagian bawah) 21 mm atau
2,1 cm (garis merah) merupakan angka yang paling dekat dengan
angka nol pada skala nonius. Dengan demikian, nilai skala utama Smart Learning
yang terukur adalah 21 mm atau 2,1 cm.
b) Membaca skala nonius Untuk menambah pemaham-
Amati nilai skala bagian bawah atau skala noniusnya! Nilai an kalian, pindailah QR Code
berikut!
skala nonius ditentukan pada garis yang berhimpit antara skala
utama dan skala nonius. Pada Gambar 1.15, angka 3 pada skala
nonius berimpit dengan skala utama. Dengan demikian, nilai
skala nonius yang terukur adalah 0,3 mm atau 0,03 cm.
c) Menjumlahkan nilai skala utama dan skala nonius
Hasil akhir pengukuran dengan menggunakan jangka sorong
diperoleh dengan menjumlahkan hasil pembacaan pada skala
utama dan skala nonius.
Skala utama : 21,0 mm
Skala nonius : 0,3 mm
+
Hasil pengukuran : 21,3 mm
11
Bab 1 Pengukuran dalam Kerja Ilmiah