Page 95 - Sejarah Lanjut SMA Kelas XI
P. 95

barang mewah seperti katun, koka, kulit, dan perhiasan
                  emas. Raja Aztec yang terkenal adalah Montezuma II
                  (1502–1520). Ia dianggap memiliki lebih banyak lam-
                  bang-lambang kebesaran dibandingkan raja-raja Eropa
                  pada periode yang sama.
                      Bangsa Aztec adalah bangsa yang senang berperang.
                  Bagi mereka, perang merupakan bagian dari budaya
                  sehari-hari serta bagian dari sistem kepercayaannya. Sama
                  seperti peradaban-peradaban Amerika lainnya, Aztec
                  adalah suku politeisme. Mereka menyembah banyak dewa.
                  Huitzilopochtli adalah Dewa Matahari yang paling besar.   Sumber: https://bit.ly/3MXkp6P
                  Mereka percaya bahwa matahari adalah sumber kehidupan   Gambar 1.78 Suku Aztec terkenal senang berperang
                  dan harus terus dipelihara agar terus beredar di orbitnya
                  saat terbit dan tenggelam serta terus berputar (Supriatna, 2008).
                      Perbedaan antara Aztec dengan peradaban lain di Amerika adalah
                  upacara adat yang  berlangsung.  Menurut  Aztec,  dewa membutuhkan
                  manusia agar mereka kuat. Untuk membuat para dewa mereka menjadi
                  kuat, mereka sering mengorbankan nyawa manusia untuk dipersembahkan
                  kepada para dewa (Bingham, Chandler, dan Taplin, 2023).
                      Bangsa Aztec mengadakan upacara pengorbanan kepada dewa
                  matahari. Mereka yakin bahwa pengorbanan dengan darah manusia
                  merupakan  tugas suci  dan  wajib  dilakukan agar  dewa  matahari  tetap

                  mem berikan kemakmuran bagi manusia. Upacara pengorbanan dilakukan
                  di altar di puncak piramida dengan cara  mengambil  jantung korban.
                  Upacara tersebut dilakukan oleh para pendeta. Ada kalanya upacara
                  pengor banan manusia dilakukan secara massal dengan membunuh banyak

                  korban (Supriatna, 2008).
                      Dalam Nana Supriatna (2008) disebutkan bahwa ada tiga hipotesis
                  yang dikemukakan oleh para antropolog mengenai alasan pengorbanan
                  manusia  kepada dewa yang  dilakukan  suku  Aztec.  Hipotesis  tersebut
                  adalah sebagai berikut.
                  a.  Pengorbanan manusia dilakukan untuk mengurangi jumlah penduduk,
                      terutama sejak jumlah tawanan perang meningkat dengan pesat di-
                      bandingkan dengan tingkat kelahiran.
                  b.  Mayat-mayat yang telah dikorbankan merupakan sumber protein dan
                      vitamin bagi masyarakat Aztec. Hipotesis  ini sangat lemah karena
                      bangsa Aztec menghasilkan banyak tumbuhan jagung, kacang-kacangan,
                      dan tomat. Mereka juga memelihara anjing, ayam, dan kalkun.
                  c.  Untuk  menakut-nakuti  para  pembangkang dan  pemberontak agar
                      mereka tidak melakukan perlawanan terhadap kekuasaan raja.
                      Para tawanan  perang banyak yang  dijadikan korban dalam jumlah
                  besar untuk Dewa Matahari. Orang yang bersalah juga dijadikan korban.
                  Misalnya, jenderal yang gagal dalam perang, para koruptor, hakim yang
                  salah membuat keputusan, pejabat negara yang berbuat salah, dan orang
                  yang memasuki daerah terlarang di istana raja. Raja Montezuma II





                                                                           Bab I  Peradaban-Peradaban Besar Dunia  81
   90   91   92   93   94   95   96   97   98   99   100